Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Jum'at, 11 Februari 2022 | 17:13 WIB
Ilustrasi omicron (pixabay.com)

SuaraSumut.id - Kasus probable Covid-19 varian Omicron terus bertambah. Satgas Covid-19 Sumut mencatat penambahan kasus probable Omicron mencapai 656 kasus.

Padahal pada 8 Februari lalu jumlah probable masih 238 kasus. Dari jumlah tersebut 28 diantaranya positif Omicron.

"Probable sampai 10 Februari, kita 656," ujar kata anggota Satgas Covid-19 Sumut, Restuti Handayani, melansir Antara, Jumat (11/2/2022).

Ia mengatakan, sedikitnya kasus positif lantaran pemeriksaan sampel pasien masih harus dikirimkan ke Balitbang di Jakarta. Prosesnya membutuhkan waktu.

Baca Juga: Viral, Mobil Pikap Sampai Truk Berjejer di Jalanan Timbau Tenggarong: Kantong Parkiran untuk Antrian Solar !!!

"Kenapa kok sedikit sekali yang sudah dikatakan positif? Karena kita masih tergantung dengan Jakarta, seperti yang dibilang pak gubernur tadi," urainya.

Sementara alat WGS (whole genome seguencing) untuk memastikan sampel pasien benar positif varian Omicron atau varian lainnya baru akan dikirimkan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada bulan Maret 2022.

Apabila pasien dinyatakan probable, maka kemungkinan besar sudah pasti positif varian Omicron.

"Untuk memproduksi alat itu kan membutuhkan waktu dan biaya. Kedua, anggaran dari pusat kan, pemerintah harus memprioritaskan daerah mana saja yang akan diberi alat itu," ujarnya.

Sementara alat untuk menentukan sampel pasien probable atau tidak, sudah dapat dilakukan di RS USU dan laboratorium Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL).

Baca Juga: Huawei P50 Pro Resmi Meluncur di Indonesia, Harga Rp 15 Juta

"Rumah sakit USU begitu juga, reagen (pereaksi kimia) masih menunggu kiriman dari pusat, masih limited. Menkes menyatakan mohon bersabar, karena lonjakan kasus di Jawa Bali, jadi lebih diprioritaskan ke sana. Pertengahan Februari sudah mulai mengalihkan fokus di luar Jawa Bali," tukasnya.

Load More