Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Selasa, 15 Februari 2022 | 11:03 WIB
Ustaz Khalid Basalamah [YouTube/Khalid Basalamah Official]

SuaraSumut.id - Ustaz Khalid Basalamah meminta maaf atas penyataannya yang menyinggung banyak pihak. Basalamah juga mengklarifikasi pernyataan terkait video 'wayang haram'.

Klarifikasi disampaikan melalui akun Instagramnya @khalidbasalahofficial, melansir suara.com, Selasa (15/2/2022). Basalamah mengaku, pernyataan itu disampaikan di salah satu masjid di Blok M beberapa tahun lalu.

"Video ini kami buat untuk klarifikasi sekaligus permohonan maaf atas potongan pertanyaan yang diajukan salah satu jamaah beberapa tahun lalu di Masjid Blok M di Jakarta, dan sekaligus jawaban kami tentang masalah wayang," katanya.

Basalamah mengatakan, tidak ada dari kata-katanya yang mengharamkan wayang. Ia hanya mengajak agar menjadikan Islam sebagai tradisi. Bukan sebaliknya, tradisi sebagai Islam.

Baca Juga: MotoGP Berdampak Pada PAD Lombok Tengah, Pemkab Diminta Tolak Usulan Keringanan Pajak ITDC

"Saya akan coba mengklarifikasi jawaban kami. Saya coba bagi menjadi tiga bagian saudaraku seiman juga sebangsa dan setanah air. Yang pertama adalah lingkupnya adalah pengajian kami dan jawaban seorang dai Muslim kepada penanya Muslim. Itu dulu batasannya," tuturnya.

"Pada saat ditanyakan masalah wayang, saya mengatakan alangkah baiknya dan kami sarankan, kami sarankan agar menjadikan Islam sebagai tradisi, jangan menjadikan tradisi sebagai Islam. Dan tidak ada kata-kata saya di situ mengharamkan," ujarnya.

Ia mengaku, kala itu dirinya mengajak agar menjadikan Islam sebagai tradisi. Dirinya juga menjelaskan maksud Islam sebagai tradisi.

"Makna kata-kata ini juga kalau ada tradisi yang sejalan dengan Islam, tidak ada masalah. Dan kalau bentrok sama Islam, ada baiknya ditinggalkan, ini sebuah saran," ungkapnya.

Basalamah juga menjelaskan tentang potongan video mengenai pertanyaan penanya yang menanyakan bagaimana tobatnya dalang.

Baca Juga: Mampu Jaga Kinerja di Masa Pandemi Jadi Pendorong Sentimen Positif BBRI

Dirinya mengaku pertanyaan itu mirip lingkupnya jika ada yang menanyakan bagaimana tobatnya pedagang, seorang guru, yang merupakan sebuah profesi.

"Potongan yang kedua saat penanya menanyakan bagaimana tobatnya dalang. Jadi pertanyaan ini kami jawab, ini mirip dengan sebenarnya lingkupnya ya. Kalau ada yang menanyakan bagaimana taubatnya seorang pedagang, seorang guru misalnya, disebutkan profesi," ungkapnya.

"Maka saya sebagai seorang dai Muslim menjawab. Umumnya kaum muslimin kalau bertaubat dan setiap Muslim pasti akan merasa bahagia, senang, kalau diajak bertaubat. Dan jawabannya memang taubat nasuha, kembali kepada Allah dengan taubat yang benar," tuturnya.

Basalamah juga memberikan klarifikasi terkait potongan video viral wayang yang harus dimusnahkan.

"Saya sama sekali tidak berpikir ataupun punya niat untuk menghapuskan ini dari sejarah nenek moyang Indonesia atau misalnya menyuruh seluruh dalang-dalang bertaubatlah kepada Allah. Atau misalnya semua wayang harus dimusnahkan. Anda mau melakukannya itu hak Anda. Kami sedang ditanya, mohon maaf, lingkup di taklim kami," pungkasnya.

"Saya mengucapkan permohonan maaf sebesar-besarnya dari hati nurani kami kepada seluruh pihak yang tidak terkecuali yang merasa terganggu atau tersinggung, dengan jawaban kami tersebut," pungkasnya.

Load More