Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Kamis, 17 Februari 2022 | 17:04 WIB
Siswa saat mengikuti pembelajaran tatap muka secara terbatas di SDN 014 Pondok Labu, Jakarta Selatan, Jumat (4/2/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraSumut.id - Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumut mengakui, implementasi penerapan protokol kesehatan (prokes) di sekolah belum berjalan dengan maksimal.

Hal itu menjadi salah satu penyebab terus bertambahnya sekolah yang menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) dan mengalihkan ke sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Demikian dikatakan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumut, Lasro Marbun, melansir Antara, Kamis (17/2/2022).

"Imbauan sudah, implementasi memang, saya juga sudah sidak ke Karo, hasilnya memang diakui, (prokes) belum jadi budaya, belum jadi keterpanggilan, ini seperti terpaksa baru prokes," katanya.

Baca Juga: Tolak Peluru: Pengertian, Sejarah dan Peraturan

Ia mengaku, seharusnya prokes sudah menjadi budaya, panggilan dan kepedulian semua orang. Namun demikian, kenyataannya tidak demikian. Selain mengunjungi sekolah di Kabupaten Karo, Lasro juga menemukan hal yang sama ketika mengunjungi sekolah di Medan.

"Kemarin saya ke SMA 2 dan SMA 3, hasilnya sama, belum jadi panggilan, harusnya kan terpanggil dia. Bukan karena dipaksa, bukan karena takut orang," ujarnya.

Untuk kembali melakukan pengetatan prokes di sekolah, dirinya akan melakukan rapat koordinasi dengan seluruh Dinas Pendidikan kabupaten/kota.

"Besok kita akan rapat koordinasi dengan seluruh dinas pendidikan kabupaten/kota secara daring. Kalau imbauan dari pemerintah sudah," tukasnya.

Baca Juga: Mobil Daihatsu Gran Max Hangus Terbakar di Hutan Lindung Pohuwato, Sopir Lari Cari Bantuan

Load More