SuaraSumut.id - Update Gempa Nias 6,7 skala richter, Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB minta Pemda di Sumatera Utara turun tangan untuk melakukan rencana kontigensi. Hal itu dikatakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto.
Sementara, informasi terkait kerusakan terkait korban ini akan secara bertahap, bertingkat, dan berlanjut, akan terus diinformasikan baik kepada pemerintah maupun melalui media.
Hingga kini, BNPB masih terus melakukan koordinasi dengan BPBD terdampak, seperti di Kabupaten Nias Selatan, Kota Padang, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kota Pariaman, Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat.
Sejumlah warga di beberapa wilayah tersebut merasakan guncangan dengan intensitas sedang hingga sangat kuat dengan durasi waktu berbeda.
Baca Juga: Pasca Gempa Mentawai, BMKG Minta Warga Tingkatkan Kewaspadaan
Pemerintah daerah, TNI-Polri setempat menyiapkan rencana kontingensi pascagempa magnitudo 6,7 di Nias Selatan, Sumatra Utara, Senin pagi. Suharyanto mengatakan pimpinan daerah, mulai kepala desa, camat, bupati, wali kota sampai gubernur di wilayah terdampak agar segera turun langsung memimpin aksi-aksi penanganan gempa, dan menerapkan rencana rencana kontingensi.
"Bagi pemerintah daerah TNI Polri yang ada di sana pastikan segera menyiapkan rencana kontingensi yang sudah ada. Kemudian aparat TNI-Polri yang ada di wilayah terdampak, segera turun untuk membantu kesulitan masyarakat yang terkena dampak tersebut," ujar Suharyanto dalam konferensi pers daring diikuti di Jakarta, Senin.
Kemudian masyarakat terdampak gempa diimbau agar tetap waspada, tetapi jangan takut dan tidak perlu panik.
Pantauan BNPB terhadap fenomena gempa tersebut menyebutkan warga merasa guncangan lemah 1-3 detik di Kabupaten Pasaman. Masyarakat tidak panik karena guncangan gempa M6,7 yang terjadi pada Senin pagi (14/3), pukul 04.09 WIB. Demikian juga dengan warga Kabupaten Pasaman Barat, mereka merasakan guncangan lemah 1 hingga 3 detik. (Antara)
Baca Juga: Laporan Terkini BMKG Soal Gempa Magnitudo 6,7 Di Kepulauan Mentawai
Berita Terkait
-
Alat Pendeteksi Gempa dan Tsunami di Sidrap Dicuri, BMKG: Sudah 4 Kali!
-
Efisiensi Anggaran Prabowo, BMKG Jamin Alat Pemantau Gempa Bumi dan Tsunami Tak Terdampak
-
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, BMKG: Masyarakat Diminta Waspada
-
Pemotongan Anggaran BMKG: Deteksi Dini Gempa Bumi dan Tsunami Terancam?
-
Siang Ini Lampung Diguncang Gempa Magnitudo 5,2, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Jatuh ke Laut Saat Mengikat Tali Pukat, Nelayan Asal Asahan Ditemukan Tewas
-
2 Polisi Gadungan Rampas Ponsel Warga di Medan Ditangkap, 1 Pelaku Pecatan Polda Aceh
-
DPO Kasus Perdagangan Imigran Rohingya Ditangkap
-
Kebakaran Hebat di Simeulue Aceh, 48 Ruko Hangus Terbakar
-
Pelajar SD di Simalungun Tewas Tertabrak Truk Saat Naik Sepeda