SuaraSumut.id - Gubernur Sumut Edy Rahmayadi berdialog langsung dengan para petani Desa PIR ADB dan Bukit Mas. Hal ini dilakukan Edy sebagai salah satu cara untuk menyelesaikan konflik lahan di sana.
Solusi yang ditawarkan Edy diterima para petani. Mereka lalu akan dibimbing PT. Daun Agro untuk bertani jagung di kawasan TNGL Resort Sekoci. Dengan demikian, para petani tetap bisa memanfaatkan kawasan ini tanpa merusak hutan.
Sambil menunjukkan peta TNGL Resort Sekoci, Edy mengaku ada tiga area di kawasan ini, ungu, hijau, putih. Ungu merupakan kawasan yang tidak boleh ada pemukiman dan tanaman keras. Hijau terbatas dan putih untuk pemukiman.
"Jadi, nande-nande (ibu-ibu) ku sekalian, kita harus taat aturan, negara kita ini negara hukum, kalau kita biarkan ini semua, habis hutan kita nanti," kata Edy melansir medanheadlines.com--jaringan suara.com, Sabtu (19/3/2022).
Ia mengatakan, luas Resort Sekoci sekitar 4.000 hektare. Namun yang bisa dimanfaatkan untuk pertanian tanaman lunak sekitar 20 persen atau 800 hektare. Untuk pemukiman, Edy meminta agar di zona ungu pemukiman tidak bertambah.
"Ada 800 hektare yang bisa kita manfaatkan, tetapi tidak bisa dimiliki karena ini kawasan hutan. Kita bertani di sini, tetapi pemukiman tetap di luar zona ungu," katanya.
Edy Rahmayadi agar PT Daun Argo untuk membimbing petani agar menghasilkan jagung yang berkualitas. Sehingga mampu mendongkrak perekonomian masyarakat.
"Bimbing petani kita, edukasi mereka tentang kawasan hutan, jadi hutan kita tetap lestari, masyarakat ikut sejahtera," katanya.
Kepala TNGL Ruswanto menjelaskan, petani-petani di kawasan ini akan tergabung dalam kelompok tani. Bersama dengan PT Daun Agro mereka akan membuat kesepakatan dengan TNGL.
"Kita akan terus koordinasi dan membuat kesepakatan. Jadi, konsepnya bercocok tanam di sini, tetapi tinggalnya di luar. Sawit-sawit yang ada di kawasan ini juga akan kita pangkas, bersama-sama dengan petani kita hijaukan kembali kawasan ini," tukasnya.
Berita Terkait
-
PT Sentul City Dukung DPR RI Bentuk Pansus Mafia Tanah, untuk Atasi Sengketa Lahan
-
Mayat Kakek Misterius Ditemukan Tercebur Parit di Lahan Kilang Tuban, Kawasan 'Kampung Miliarder'
-
Pemkot Pontianak akan Selidiki Bangunan yang Berdiri di Lahan Bekas Karhutla
-
Prospek Pertanian Rumput Laut Makin Menjanjikan, DKP Kepri Sediakan Lahan 30 Ribu Ha di Karimun dan Lingga
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Sejumlah Wilayah di Aceh Belum Teraliri Listrik Sejak Bencana November 2025
-
2 Relawan Tewas Kecelakaan Saat Antar Bantuan Air Bersih untuk Korban Bencana Aceh Timur
-
3 Sepatu Converse Rp 300 Ribuan di Sports Station, Diskon hingga 50 Persen
-
Raffi Ahmad Beri Bantuan Rp 5 Miliar untuk Penanganan Bencana di Sumut
-
11.010 Hektare Sawah di Aceh Timur Terendam Banjir, Kerugian Rp 88 Miliar