Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Rabu, 30 Maret 2022 | 14:10 WIB
Ilustrasi mayat, jenazah. [Envato]

SuaraSumut.id - Tim Satgas Penegakan Hukum Damai Cartenz menembak mati Toni Tabuni (24) anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB). Toni disebut terlibat kasus penembakan yang menewaskan Kabinda Papua Letjen (P) TNI Putu Dani.

"Ada dua yang ditangkap, yaitu Toni Tabuni (24) dan Kais Tabuni (25)," kata Kasatgas Humas Damai Cartenz Kombes Ahmad Kamal, melansir Antara, Rabu (30/3/2022).

Ia mengatakan, keduanya ditangkap Kabupaten Nabire, pada Selasa 29 Maret 2022. Saat ditangkap Toni disebut melakukan perlawanan, sehingga ditembak mati

"Untuk Kais saat ini diamankan di Polres Nabire," katanya.

Baca Juga: Jelang Ramadhan, Ria Ricis Bahagia Hamil Sekaligus Sedih Tak Ada Sosok Ayah

Ia mengatakan, tercatat ada sembilan kali aksi kekerasan yang melibatkan Toni. Seperti pencurian dengan kekerasan terhadap personel Pospol 99 Ndeotadi pada 15 Mei 2020. Akibatnya, Briptu Cristian Palling mengalami luka bacok di kepala dan tubuh. Selain itu, serta merampas tiga senjata organik Pospol.

Terlibat penembakan terhadap Kabinda Papua pada 25 April 2021. Hal ini mengakibatkan Letjend (P) TNI I Gusti Putu Dani Nugraha meninggal dunia. Toni juga terlibat penembakan terhadap petugas Satgas Covid-19, hingga menyebabkan Alemalik Bagau dan Heniko Somau meninggal dunia.

"Terlibat penembakan masyarakat hingga menewaskan Yunus Sani di perbatasan Intan Jaya-Paniai, penodongan terhadap masyarakat di area tambang rakyat lokasi dulang 45," jelas Kamal.

Toni juga terlibat pembakaran di Bandara Bilorai Intan Jaya, pada 29 Oktober 2021. Kemudian kontak tembak dengan tim gabungan TNI-Polri di Sugapa Intan Jaya pada tanggal 5 November 2021 yang menewaskan anggota KKB Oce Belau.

Toni juga terlibat dalam kontak tembak dengan Paskhas di Bandara Aminggaru pada 19 Februari. Akibatnya, Praka Firman Hermansyah mengalami luka.

"Terlibat penembakan terhadap personil Satgas Yonif 408/Sbh Pos Koramil Dambet, pada 3 Maret lalu hingga melukai Pratu Heriyanto," tukasnya.

Load More