SuaraSumut.id - Pertamina menaikkan harga Pertamax menjadi Rp 12.500 per liter (untuk daerah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor/PBBKB 7,5 persen), Jumat (1/4/2022).
Kenaikan harga itu dinilai cukup memberatkan pemilik kendaraan yang biasa menggunakan Pertamax.
"Terlalu mahal, apalagi di tengah pandemi Covid-19 saat ini. Secara finansial juga belum membaik," kata salah seorang pengendara mobil, Reza (30), kepada SuaraSumut.id.
Ia mengatakan, naiknya harga Pertamax semakin menguras kocek pemilik kendaraan roda empat untuk kebutuhan BBM.
"Awalnya Rp 9.700 (PPKB 7,5 persen) dan sekarang naik. Bayangkan saja untuk mobil biasa isi Rp 300 ribu sekitar 32 liter, kalau sekarang sekira hanya 21 liter, selisihnya sangat banyak," ujarnya.
Hal senada dikatakan pengendara sepeda motor bernama Samuel (34). Ia mengaku dengan kenaikan harga Pertamax membuatnya beralih ke BBM jenis Pertalite.
"Mahal, sayanglah duitnya untuk isi Pertamax," katanya.
Dia tidak menampik kualitas BBM jenis Pertamax yang telah dipakainya beberapa tahun terakhir. Namun demikian, naiknya harga Pertamax dirasa cukup berat, sehingga membuatnya beralih ke Pertalite.
"Untuk sementara ini ganti pakai Pertalite dulu. Uangnya bisa dialihkan untuk kebutuhan yang lain," tukasnya.
Baca Juga: Diduga Gunakan Dukun, 2 Klub Sepak Bola Ogah Masuk Lapangan Lebih Dulu, Endingnya Mengejutkan
Manager Humas & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Taufikurachman mengatakan, Pertamina selalu mempertimbangkan daya beli masyarakat.
Ia mengatakan, harga Pertamax disesuaikan dari Rp 9.200 menjadi Rp 12.750 per liter terhitung hari ini. Sedangkan harga Pertalite turun dari Rp 7.850 menjadi Rp 7.650.
Harga Pertamax ini tetap lebih kompetitif di pasar atau dibandingkan harga BBM sejenis dari operator SPBU lainnya. Dengan harga baru Pertamax, dirinya berharap masyarakat tetap memilih BBM non subsidi yang lebih berkualitas.
"Penyesuaian harga BBM mulai berlaku hari ini, harga jenis Pertalite turun dan harga Pertamax juga masih di bawah nilai keekonomiannya. Hal ini kita lakukan agar tidak terlalu memberatkan masyarakat," jelasnya.
Pantauan di sejumlah SPBU di Medan, dengan adanya kenaikan harga BBM Pertamax belum berdampak adanya antrean panjang di depot pengisian Pertalite.
Kontributor : M. Aribowo
Tag
Berita Terkait
-
Harga Pertalite dan Gas 3 Kg Naik Bulan Juli dan September, Luhut: Kalau Ditahan Pertamina Jebol
-
Luhut Khawatirkan Kondisi Pertamina Jika Harga Pertamax Tidak Naik
-
Sebut Indonesia Paling Lambat Naikkan Harga BBM, Menko Luhut Sebut kalau Pertamax Tidak Naik Pertamina Bisa Jebol
-
Pertamax Naik, Pertamina Tambah Kuota Solar 10 Persen di Sumbar
-
Antrean Solar Makin Panjang di SPBU, Pertamina: Kuota Sumatera Selatan Telah Ditambah 12 Persen
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Program Pemberdayaan PNM Perluas Dampak Sosial Sepanjang 2025
-
Rektor Unimal Puji Langkah Taktis Dasco Orkestrasi Bantuan untuk Aceh: Cegah Kemiskinan
-
Mulai 2026, Registrasi Kartu SIM Wajib Rekam Wajah, Warga Medan Soroti Teknis dan Keamanan Data
-
1.225 Orang di Sumut Tewas karena Kecelakaan Sepanjang 2025
-
5.737 Personel Gabungan Amankan Malam Tahun Baru di Sumut