SuaraSumut.id - Warga Desa Gonting Malaha, Kecamatan Bandar Pulau, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara memperingati Hari Lahir Pancasila. Mereka menggelar upacara dan mengibarkan bendera di kubangan jalan rusak di desa tersebut, Rabu (1/6/2022).
Hal itu sebagai bentuk protes warga kepada Pemkab Asahan, yang belum melakukan perbaikan infrastruktur jalan di daerah itu. Upacara melibatkan puluhan emak-emak dan muda-mudi.
"Aksi ini dilakukan dengan cara spontan. Warga merasa resah dengan pemkab Asahan yang dianggap tidak pernah membangun Desa Goting Malaha. Dimana jalan kami ini tidak pernah disentuh," kata salah seorang warga bernama Iqbal Husaini Alladuni.
Ia mengatakan, kondisi jalan Desa Goting Malaha telah rusak selama puluhan tahun.
"Jadi ini (jalan rusak) mulai dari kakek punya anak, sampai anaknya menjadi kakek kembali," beber Iqbal.
"Kami mendapatkan janji bahwa mereka akan menurunkan 32 truk untuk pengerasan jalan," tambahnya.
Apa yang dijanjikan Pemkab Asahan belum terealisasi. Warga sudah melakukan upaya lainnya dengan melakukan delegasi ke pihak dinas Pekerjaan Umum.
"Usai pertemuan, Kabid PUPR langsung turun dan meninjau lokasi jalan kami yang rusak ini. Namun, belum ada diturunkan bahan untuk membangun jalan tersebut," jelas Iqbal.
"Sehingga kami menaikan bendera merah putih setengah tiang. Itu diibaratkan sebagai rasa kami berduka karena kecewa dengan pemkab yang hanya melakukan janji-janji saja kepada kami," imbuhnya lagi.
Baca Juga: Respons Kunjungan Syawalan Prabowo Subianto ke Surya Paloh, Cak Imin Pede Bakal Bikin Koalisi Baru
Pemkab Asahan pernah meminta masyarakat menyediakan material untuk pengerasan jalan. Namun, warga tidak mengamini hal itu.
"Kalau untuk memperbaiki jalan ini, kami sudah lakukan secara swadaya kami saja. Agar tidak membahayakan masyarakat" katanya.
Akibat jalan rusak itu banyak ibu-ibu dan anak-anak menjadi korban. Mereka jatuh di jalan rusak itu.
"Pulang belanja, terjatuh. Belanjaannya terjatuh kelumpur. Anak sekolah tidak dapat ke sekolah karena jalan hancur berlumpur kalau hujan. Sehingga tidak dapat dilintasi," urainya.
Jalan rusak itu juga mengakibatkan seorang warga yang akan melahirkan meninggal dunia dijalan. Kejadian itu akibat akses yang sangat sulit dilalui jalan.
"Pernah warga meninggal dijalan saat dibawa kerumah sakit. Belum sampai sudah meninggal dunia, sama seperti ibu-ibu hamil, pernah melahirkan dijalan," tukasnya.
Berita Terkait
-
Absen Upacara Hari Lahir Pancasila, Gibran Hadiri Pernikahan Anak Guru Ngaji Presiden Jokowi
-
Megawati Ungkap Alasan Tak Hadir Upacara Hari Lahir Pancasila yang Dipimpin Jokowi
-
Hari Lahir Pancasila, Gubernur Anies Singgung soal Hadirnya Rasa Keadilan Sosial
-
3 Pemain Keturunan Indonesia Kompak Kirim Ucapan di Hari Lahir Pancasila
-
Ribuan Orang Hadiri Upacara Hari Lahir Pancasila di Pinggir Sungai Bengawan Solo, Gibran Lagi-lagi Absen
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Angka Korban Hilang Turun Jadi 160 Jiwa, Tapanuli Tengah Masih Ground Zero Pencarian
-
Pertamina Percepat Pemulihan Layanan Energi di Aceh, Sumut, dan Sumbar
-
Gerindra Sumut-Yayasan Hati Emas Indonesia Kirim 10 Ton Bantuan Sembako ke Tapteng
-
Kades di Taput Tersangka Korupsi Dana Desa Ditahan
-
5 Sepatu Lari Wanita Paling Nyaman dan Modis, Cocok untuk Millennial