SuaraSumut.id - Beberapa waktu lalu Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan, Era Society 5.0 sudah di depan mata. Ada tantangan sekaligus peluang yang akan terjadi.
Menyikapi hal itu, pengamat UMKM Lagut Sutandra mengatakan, secara umum dampak negatif dari Era Society 5.0 adalah infrastruktur dan kemampuan SDM yang dimiliki UMKM jauh tertinggal. Sehingga UMKM tidak bisa memanfaatkan keuntungan yang besar dari munculnya Era Society 5.0.
Untuk itu, kata Lagut Sutandra, sangat diperlukan peran pemerintah untuk memprogramkan dan menyusun strategi yang tepat dalam mempercepat kemampuan UMKM menghadapi Era Society 5.0.
"Sedangkan dampak positifnya, produk UMKM yang unggul dan berdaya saing. Namun selama ini tidak muncul dipermukaan dikarenakan akses yang terbatas. Dengan adanya Era Society 5.0 maka hal itu akan bermunculan kepermukaan hingga tingkat nasional maupun internasional," katanya dosen Administrasi Niaga USU ini dalam keterangannya, Kamis (2/6/2022).
Cost atau biaya usaha UMKM dari mulai produksi hingga pemasaran akan semakin berkurang, karena kemudahan-kemudahan dalam menjangkau mitra bisnisnya, sehingga harga produk UMKM akan semakin bersaing.
Di sisi lain, selama ini keuntungan bisnis produk UMKM dinikmati oleh pedagang perantara, dikarenakan UMKM tidak memiliki akses untuk kesemua lini usahanya.
"Digitalisasi jadi harga mati bagi UMKM pada Era Society 5.0, yaitu untuk mempertahankan produk usahanya bahkan mengembangkan usahanya menjadi usaha yang mendunia dan dapat dikelolah secara profesional dengan cost yang minimal," katanya.
Untuk mendukung hal ini, kata Lagut, pemerintah daerah hingga nasional sangat perlu untuk mendorong pelaku UMKM menerapkan digitalisasi usahanya, bahkan pemerintah tidak hanya sebagai pendorong.
Namun bisa sampai membentuk badan usaha miliki daerah (BUMD) yang khusus dalam pengembangan digitalisasi usaha UMKM.
"Karena karakternya bisnis, maka dapat dikelolah secara komersial atau menjadi badan usaha komersial, seperti pemerintah mengelola jalan tol, mengelola perusahan listrik, usaha perkebunan dan lainnya," tukasnya.
Baca Juga: Tingkatkan Ekonomi Pedesaan, Ganjar Kumpulkan Kades Se-Jateng
Berita Terkait
-
UMKM Kini Bisa Ekspor Barang ke Luar Negeri Melalui Aplikasi
-
UMKM yang Go Digital Masih Jauh dari Target, Sandiaga Uno: Saatnya Kita Ambil Peran untuk Bantu Peralihan ke Era Digital
-
Menkominfo: Regulasi Keamanan Siber Bantu UMKM Manfaatkan Ruang Digital
-
Pemerintah RI Ajak Negara G20 Perhatikan Nasib UMKM Kaum Perempuan
-
Menteri Teten Masduki: Awal Pandemi UMKM Memang Gulung Tikar, Tapi Kini jadi Andalan Pemulihan Ekonomi
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Kementerian PU Kerja Siang-Malam Bersihkan Jalan dan Akses Warga di Aceh Tamiang Pascabencana
-
Jalan Nasional di Aceh Tamiang Akhirnya Berfungsi Lagi, Kementerian PU Optimis Kondisi Segera Pulih
-
Kementerian PU Buka Kembali Jembatan Krueng Tamiang, Mobilitas Warga Mulai Pulih
-
Bencana Alam Sumut: 209 Orang Luka-Luka, 60 Masih Hilang!
-
Jalan Nasional Medan-Aceh Tamiang Kembali Dibuka, Warga Bersyukur: Alhamdulillah!