Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Rabu, 08 Juni 2022 | 17:31 WIB
Bayi kembar siam asal Asahan dirawat di RSUP HAM. [Ist]

SuaraSumut.id - Bayi kembar siam berjenis kelamin perempuan lahir di salah satu rumah sakit di Kisaran, Kabupaten Asahan, Selasa (7/6/2022). Bayi itu lahir selamat dengan kondisi dempet perut dan hanya memiliki tiga kaki.

Bayi tersebut lalu dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM). Kekinian tim dokter masih melakukan tindakan stabilisasi terhadap bayi kembar siam itu.

Sekretaris Tim Penanganan Bayi Kembar Siam RSUP HAM dr Rizky Adriansyah mengatakan, rencana operasi pemisahan terhadap anak dari pasangan SS dan J masih belum dapat diputuskan.

"Kita masih melakukan stabilisasi dulu. Jika dia stabil, baru kita rencanakan pemeriksaan lebih lengkap, seperti CT Scan USG jantung dan lain-lain," katanya kepada wartawan, Rabu (8/6/2022).

Baca Juga: Di Bawah Prediksi, Pendatang Baru Masuk Jakarta Usai Lebaran Hingga Mei 7.000 Jiwa

Setelah pemeriksaan dalam kurun waktu 2-3 hari atau satu minggu ke depan, kata Rizky, tim dokter baru akan melakukan rapat untuk menentukan apakah operasi pemisahan layak dilakukan.

Keputusan diambil berdasarkan disiplin ilmu kedokteran dari masing-masing tim dokter yang terlibat.

"Kita butuh kesabaran dari semua pihak, terutama orang tua. Saat ini belum bisa kita nyatakan bayi ini layak dipisah atau tidak," jelasnya.

Apalagi, kata Rizky, kondisi bayi dempet perut dan hanya memiliki tiga kaki. Jika operasi pemisahan dilakukan, salah satu bayi akan mengalami kecacatan.

"Jadi kita tidak bisa hanya mengambil pertimbangan medis saja, tetapi juga etika dan agama, mengingat kaki bayi ada tiga," ujarnya.

Baca Juga: Gelar RUPST, Arkadia Digital Media Catatkan Kenaikan Pendapatan 30 Persen dan Sahkan Susunan Direksi Baru

Terkait organ dalam apakah juga ada mengalami perdempetan, Rizky mengaku, pemeriksaan itu belum dilakukan. Pasalnya, saat ini yang paling penting adalah bayi kembar siam ini tetap dalam keadaan stabil dan bisa tumbuh kembang dengan baik.

"Sejauh ini kondisinya stabil, sehingga hanya kita berikan oksigen minimal dan di tempatkan ruang inkubator agar tidak mengalami hipotermia. Selain itu bayi juga menangis kuat dan bergerak aktif," bebernya.

Rizky mengaku, kasus bayi kembar siam memang tergolong sangat langka terjadi. Perbandingannya satu dari 200.000 kelahiran.

"Untuk penyebabnya, secara medis juga sulit. Apalagi untuk menyatakan sumber dari sebab dan akibatnya," pungkasnya.

Load More