Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Senin, 13 Juni 2022 | 16:06 WIB
Logo PKB. [Foto: pkb.id]

SuaraSumut.id - PKB mengumpulkan nama-nama bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024.

Nama-nama tokoh yang masuk dalam radar PKB, yaitu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indarwati, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian,

Ada juga Panglima TNI Andika Perkasa, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

Demikian dikatakan oleh Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid, melansir Antara, Senin (13/6/2022).

Baca Juga: Momen Ridwan Kamil Ungkap Sepenggal Kisah Tentang Eril usai Pemakaman

"Ya, tentu kami mendapatkan masukan dari masyarakat, kita lihat rekam jejak juga karena kami sudah memastikan Gus Muhaimin capres, tentu saatnya kami mencari cawapres," kata Jazilul.

Ia menilai nama-nama itu memiliki rekam jejak dan pengalaman yang mumpuni untuk menjadi cawapres mendampingi Muhaimin Iskandar.

Nama-nama yang masuk dalam radar cawapres akan ditawarkan kepada parpol lainnya yang nantinya akan diajak koalisi dengan PKB untuk menjadi pasangan calon.

"Tentunya kalau kami berkoalisi, kita mengusung pasangan calon, kan harus kami pilih yang memiliki kans memenangi pilpres. Nama-nama itu kami yakin bisa dahsyat jika berpasangan dengan Gus Muhaimin yang juga punya basis elektoral kuat, utamanya di kalangan pesantren dan warga nahdiyin," ujarnya.

Di antara nama-nama yang muncul, nama Sri Mulyani bahkan sudah disebut langsung oleh Muhaimin ketika wawancara dengan wartawan di sela Konser Kebangsaan Gus Muhaimin di Tangerang, Minggu (12/6/2022). Nama-nama tokoh lainnya juga sangat berpeluang untuk diusung.

Baca Juga: Apakah Kamu Termasuk Berkepribadian Dewasa? Kenali 4 Tandanya!

"Semua nanti akan kami bicarakan dengan parpol koalisi mana yang dianggap terbaik. Ya, kami akan bawa nama-nama tersebut untuk kami pasarkan, kami tawarkan ke parpol koalisi," katanya.

Pihaknya terus melakukan penjajakan koalisi, selain dengan PKS juga dengan sejumlah parpol lain, seperti Partai Demokrat dan Partai Gerindra.

Ia mengaku, yang penting saat ini adalah bagaimana koalisi yang dibangun nanti bisa menang dan ada tujuan bersama untuk kepentingan masyarakat.

Load More