Scroll untuk membaca artikel
Erick Tanjung
Selasa, 21 Juni 2022 | 21:24 WIB
Paramedis membawa pasien di RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh. ANTARA FOTO/Ampelsa

SuaraSumut.id - Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe Provinsi Aceh, mengimbau masyarakat mewaspadai penularan hepatitis akut yang saat ini dianggap misterius meskipun penyakit tersebut belum terdeteksi di daerah setempat.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe Safwaliza mengatakan pihaknya terus berupaya mengantisipasi kemungkinan terjadinya penularan penyakit tersebut di daerah setempat.

"Kami terus mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap penularan dan penyebaran hepatitis akut misterius. Pencegahan penularan penyakit tersebut bisa dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat," kata Safwaliza di Lhokseumawe, Selasa (21/6/2022).

Ia mengatakan di Aceh, khususnya di Kota Lhokseumawe, belum terdeteksi kasus hepatitis akut. Namun demikian, Dinas Kesehatan setempat terus memantau dan berupaya mengantisipasi penyebaran penyakit tersebut.

Baca Juga: Dokter Ungkap Fakta Baru: Perburukan Gejala Hepatitis Akut Berat Bisa Terjadi Lebih Cepat

Sebagai upaya pencegahan, Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe terus menyosialisasikan pentingnya masyarakat menerapkan pola hidup sehat, seperti makan makanan bergizi, menjaga kebersihan diri, dan lain-lainnya.

Selain itu, Safwaliza meminta rumah sakit, baik swasta maupun milik pemerintah, menyosialisasikan tentang bahaya penyakit hepatitis akut misterius.

"Kami juga berharap rumah sakit lebih ketat dalam memeriksa pasien penyakit hepatitis, baik A, B, maupun C. Kami juga berharap rumah sakit melaporkan jika mendeteksi hepatitis akut agar segera ditangani secara khusus," ujar dia.

Ia juga meminta masyarakat ketika menemui gejala hepatitis akut misterius agar segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat. Saat ini, di Kota Lhokseumawe ada tiga pasien penyakit hepatitis B.

"Pemeriksaan dini sangat penting guna memastikan. Karena itu, bagi masyarakat kalau ada mengetahui gejala-gejala tersebut segera ke fasilitas kesehatan terdekat, supaya dapat ditangani dengan cepat," kata Safwaliza. (Antara)

Baca Juga: Sebanyak 19.830 Ekor Sapi dan Kerbau di Aceh Terinfeksi Penyakit PMK

Load More