SuaraSumut.id - Risiko penyakit jantung dapat dicegah melalui deteksi dini dan intervensi kesehatan yang tepat sejak usia anak dan remaja.
Hal tersebut dikatakan oleh Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Sukman Tulus Putra, melansir Antara, Senin (11/7/2022).
"Deteksi faktor risiko kardiovaskular secara individual dan intervensi pada masa anak dan remaja merupakan strategi yang sangat penting untuk menurunkan risiko penyakit jantung pada usia dewasa," kata Sukman.
Pada umumnya manifestasi klinis kardiovaskular terjadi pada usia dewasa dan lanjut sebelum umur 60 tahun.
Namun, proses pathogenesis aterosklerosis yang menyebabkan penyakit kardiovaskular telah terjadi sejak usia dini, terutama pada anak dan remaja.
Meski belum ada penelitian epidemiologis yang menyeluruh di Indonesia, kata Sukman, beberapa penelitian pada pelajar menunjukkan tingginya faktor risiko kardiovaskular pada usia sekolah.
"Identifikasi dan intervensi terhadap faktor-faktor tersebut pada anak dan remaja merupakan upaya untuk mencegah dan menurunkan kejadian kardiovaskular, termasuk penyakit jantung koroner," katanya.
Risiko kardiovaskular dikelompokkan dalam faktor tradisional meliputi hiperlipidemia, obesitas, inaktivitas atau sedentary, diabetes melitus, merokok dan hipertensi.
Kelompok intrinsik meliputi genetik, lingkungan dan suscestibility, serta kelompok risiko yang baru muncul meliputi infeksi sistemik, sitokine, CRP, dan homosistein.
Baca Juga: Cara Masak Sop Daging Kambing yang Empuk
"Faktor risiko yang ditemukan pada seorang individu akan menyebabkan disfungsi endotel vaskular, sehingga terjadi penurunan produksi NO, peningkatan respons inflamasi endotel dan hyperplasia intima yang pada akhirnya akan terbentuk lesi aterosklerotik yang akan menyebabkan terjadinya penyakit jantung koroner," katanya.
Terdapat tiga fokus utama yang dapat mencegah faktor risiko kardiovaskular pada anak dan remaja dari aspek promosi kesehatan, yakni nutrisi, aktivitas fisik, dan paparan tembakau (rokok).
Nutrisi sejak bayi berupa pemberian ASI eksklusif sejak lahir sampai usia 6 bulan untuk memberi ketebalan tunika intima media arteri karotis lebih tipis. Berbeda secara makna dibandingkan pada remaja yang pada masa bayi minum susu formula atau ASI kurang dari 4 bulan.
"Hal ini membuktikan bahwa nutrisi yang baik anak sejak usia dini dapat mengurangi risiko terjadinya kardiovaskular akibat aterosklerosis di kemudian hari," katanya.
Sukman mengatakan aktivitas anak yang kurang dan paparan terhadap tembakau yang berlebihan dapat meningkatkan risiko, khususnya penyakit jantung koroner yang saat ini menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
“Deteksi faktor risiko kardiovaskular melalui uji tapis pada usia anak dan remaja dan strategi untuk melakukan intervensi merupakan kunci utama dalam menurunkan angka kejadian kardiovaskular di usia dewasa dan lanjut," jelasnya.
Berita Terkait
-
Rini S Bon Bon Meninggal, Benarkah Diabetes Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung?
-
Selain Diabetes, Rini S Bon Bon Juga Punya Masalah Jantung
-
5 Manfaat Daging Kambing, Bagus Untuk Tulang hingga Jantung
-
Sempat Anggap Sesak Napas Karena Bra Kekecilan, Ternyata Perempuan Ini Kena Penyakit Jantung
-
Park Hyatt Jakarta Resmi Dibuka di Jantung Area Menteng
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
4 Lipstik Terbaik untuk Bibir Kering, Tetap Lembap dan Nyaman Dipakai
-
Trik Mengunci Lipstik agar Lebih Tahan Lama yang Jarang Diketahui
-
5 Skincare Terbaik untuk Lansia Usia 60 Tahun ke Atas, Tetap Sehat dan Nyaman di Usia Senja
-
JPU Tuntut Pidana Mati Dua Kurir 89,6 Kg Sabu di Medan
-
Pertamina Bersihkan Puskesmas Rantau di Aceh untuk Pulihkan Layanan Kesehatan Masyarakat