SuaraSumut.id - Seluas 68 hektare lahan di Aceh, dilaporkan terbakar selama Juli 2022 di tengah musim kemarau basah.
Demikian dikatakan oleh Kepala Pelaksana BPBA Ilyas melalui Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) melansir Antara, Rabu (27/7/2022).
"Semua kebakaran lahan ini masih bisa tertangani, api dengan cepat berhasil dipadamkan petugas di lapangan," katanya.
Pusdatin BPBA mencatat 24 kali kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Aceh sepanjang Juli 2022, dengan total lahan terbakar seluas 68 hektare.
Baca Juga: Catat! Ini 4 Tips Jadi Pengusaha Sukses Ala Menparekraf Sandiaga Uno
Puluhan hektare lahan tersebut tersebar di sejumlah kabupaten di Tanah Rencong meliputi Aceh Selatan, Aceh Besar, Aceh Singkil, Gayo Lues, Aceh Tengah, Pidie Jaya, Bener Meriah, Aceh Barat Daya dan Aceh Jaya.
Paling dominan kebakaran lahan terjadi di Kabupaten Aceh Tengah dan Aceh Besar. Ilyas mengatakan, umumnya kejadian karhutla disebabkan oleh ulah manusia. Masih banyak masyarakat membuka lahan baru dengan cara membakar hutan sehingga menyebabkan karhutla yang meluas.
"Mengingat 80 persen karhutla disebabkan oleh ulah manusia, maka kita menghimbau agar masyarakat tidak membakar hutan untuk membuka lahan baru,” kata Ilyas.
BPBA juga mengajak partisipasi semua pihak, termasuk masyarakat dalam usaha penanganan karhutla.
Saat ini kerjasama semua pihak untuk saling mengedukasi sangat dibutuhkan untuk langkah pencegahan karhutla.
Apalagi, lanjut Ilyas, siapapun dapat dikenakan pasal berlapis jika kedapatan membakar lahar lahan, mulai dari pasal 187,188 KUHP, pasal 98,99 dan 108 Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Baca Juga: Belasan Motor di CFW Diangkut Petugas, Juru Parkir Liar Protes Keras
"Dan juga para pelaku bisa dikenakan pasal 108 Undang-Undang Nomor 39 tahun 2014 tentang Perkebunan. Dari semua aturan itu, pelaku diancam hukuman penjara 12 tahun dan denda Rp 10 miliar,” katanya.
Tidak hanya karhutla, bencana alam lain juga terjadi di Aceh selama periode yang sama, seperti angin puting beliung, banjir luapan, abrasi, dan kebakaran pemukiman.
Berita Terkait
-
Pemain Keturunan Aceh Bermuka Sangar Ditunjuk Legenda Timnas Indonesia Isi Bek Kiri Lawan Jepang: Sering Teror Musuh
-
Waduh! Nekat Edarkan Obat-obatan Terlarang karena Alasan Hidup Susah, Eks Pemain Timnas U-23 Ditangkap Polisi
-
Masjid di Selandia Baru Diduga Sengaja Dibakar, Apa Motifnya?
-
Dalami Korupsi Lahan Rorotan, KPK Ungkap Kronologi Pembelian dan Kajian Bisnis
-
Jelajahi Keindahan Sabang: Ini Panduan dan Itinerary Liburan 2 Hari 1 Malam Anti Ribet!
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Daftar Petinggi Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM), Viral Usai Video Razia RM Padang
- Penampilan Happy Asmara Saat Manggung Jadi Omongan Warganet: Semakin Hari Kelihatan Perutnya...
- Kecurigaan Diam-diam Paula Verhoeven sebelum Digugat Cerai Baim Wong: Kadang Chat Siapa Sih?
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
Pilihan
-
Kondisi Sepak Bola NTT, Dapil Anita Jacoba Gah yang Kritik Naturalisasi Timnas Indonesia
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Juta RAM 8 GB Terbaik November 2024
-
Ekonomi Kaltim Tumbuh Stabil 5,52 Persen YoY, Sektor Listrik dan Gas Melonjak 18,74 Persen
-
Trump Menang Pilpres AS, Beli Saham Ini Sejak 6 Bulan Lalu Bisa Cuan 191 Persen
-
Ini Kriteria UMKM yang Utangnya di Bank Bisa Dihapus
Terkini
-
Begal di Deli Serdang Beraksi Naik Mobil Bacok Pemotor, 1 Pelaku Terkapar Ditembak
-
29 Pengungsi Rohingya di Aceh Timur Kabur dari Penampungan
-
Motif Pelaku Rampok Mobil-Gorok Leher Driver Taksi Online di Medan karena Terlilit Utang Judi Online
-
Edy Bilang Beli Medan Club Bonus, HIMMAH Sumut: Bonus atau Ada Kepentingan Lain?
-
Pelaku Pungli Pengunjung Kebun Teh Sidamanik Simalungun Ditangkap