Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Kamis, 18 Agustus 2022 | 11:53 WIB
Banjir melanda sejumlah kawasan di Kota Medan. [Dok.Digtara.com]

SuaraSumut.id - Sejumlah kawasan di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) terendam banjir, Kamis (18/8/2022). Bencana ini dipicu hujan deras yang melanda daerah tersebut sejak Rabu (17/8/2022) malam.

Hingga pagi hari, sejumlah kawasan masih digenangi air yang belum surut. Bahkan, sejumlah Kecamatan di Kota Medan masih dilanda banjir. Salah satunnya di Kecamatan Medan Sunggal.


Tuti warga Kecamatan Medan Sunggal mengatakan, air mulai naik sekitar pukul 01.00 dini hari Kamis.

“Deras kali hujan semalam, di kawasan ini jarang banjir cuma ini dari malam sampai sekarang belum surut,” katanya, dikutip dari Digtara.com - jaringan Suara.com.

Baca Juga: Petugas Evakuasi Korban Banjir di Kota Medan Pakai Perahu Karet, Ratusan Rumah Terendam

Menurut Tuti, tempat dia tinggal biasanya hujan sederas apapun air tidak pernah menggenang, namun dirinya heran kenapa bisa banjir seperti ini. “Biasanya hujan deras banjir sebentar aja, ini kok belum surut sampai sekarang,” ucapnya.

Dia berharap agar pemerintah setempat bisa membantu untuk menyedot air banjir tersebut. “Semoga datang bantuan, kasian warga lain yang mau kerja pagi-pagi gini,” harapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Medan, Rudiawan Sitorus mengatakan bahwa bencana ini terjadi karena tidak seriusnya Pemkot Medan menyelesaikan persoalan banjir. Buktinya, masih banyak kawasan di Kota Medan mengalami kebanjiran seperti di kawasan Petisah, Padangbulan, Setia Budi, dan kawasan lainnya di Kota Medan.

“Pagi ini saya menerima laporan dari warga di Sei Putih Barat, Kecamatan Medan Petisah, di Sei Batang Hari yang mengalami kebanjiran akibat drainase tak berfungsi. Banjir di kawasan tersebut sudah selutut orang dewasa. Ini harus menjadi perhatian serius aparat Pemko Medan,” katanya.

"Kita menyetujui anggaran besar untuk menyelesaikan persoalan banjir dan infrstruktur. Alokasi anggaran yang besar tidak bisa dinilai sebagai satu keseriusan kalau implementasi di lapangan juga tidak beres, banjir ini buktinya," tegasnya lagi.

Baca Juga: Diguyur Hujan Deras, Kota Medan Banjir ! Publik: Udah 77 Tahun Merdeka Belum Ada Solusi

Anggaran infrastruktur yang saat ini menyentuh angka 1 triliun akan sia-sia saja jika pengelolaan anggaran dan impementasi di lapangan juga tidak beres.

“Harapan warga sangat besar ke Pemko Medan saat ini dengan program Medan TAJIR (Tanpa Banjir-red). Ketika anggaran besar sudah disiapkan namun kenyataannya tetap saja banjir, kita patut mengevaluasi,” katanya.

Dengan anggaran besar, harusnya Pemko Medan membuat pemetaan yang jelas kawasan mana yang prioritas untuk diselesaikan terlebih dahulu.

“Kawasan kawasan rawan banjir perlu menjadi perhatian, dengan anggaran besar yang ada harusnya mampu menyelesaikan persoalan. Saya melihat ada kebijakan-kebijakan yang kurang pas yang dilakukan dinas terkait di lapangan,” katanya.

Pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris DPD PKS Kota Medan ini juga menyarankan Wali Kota Medan untuk melihat permasalahan ini secara menyeluruh.

“Visi dan misi Wali Kota Medan sudah sangat baik, ditopang dengan anggaran yang memadai. Tetapi jika implementasi visi misi di lapangan dilakukan oleh orang yang tidak cakap, kita mengkhawatirkan persoalan ini akan menjadi bumerang ke Wali Kota Medan,” katanya.

Load More