SuaraSumut.id - Sopir angkot di Majalengka, Jawa Barat, melakukan aksi mogok, menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Hal ini membuat personel Polres Majalengka turun tangan. Mereka mengangkut pelajar dan masyarakat ke sekolah serta tempat kerja.
"Personel menyisir seluruh sekolah menggunakan kendaraan untuk mengantar pelajar," kata Kapolres Majalengka AKBP Edwin Affandi melansir Antara, Senin (5/9/2022).
Ia mengatakan, aksi mogok yang dilakukan para sopir membuat pelajar dan masyarakat yang akan beraktivitas tidak terlayani.
Dirinya menginstruksikan seluruh jajaran yang terdampak mogok massal angkutan umum, agar bisa membantu masyarakat dan pelajar.
Dirinya memastikan petugas di lapangan akan terus bersiaga saat aksi mogok massal masih berlangsung.
"Aksi ini kami lakukan sebagai upaya memberikan pelayanan terhadap para pelajar saat angkutan umum mogok massal.
Dirinya mengaku operasi tergantung situasi dan kondisi di lapangan.
"Aksi itu bersifat tentatif sampai terbentuk kesepakatan antara Pemkab Majalengka dengan Organda terkait dengan tarif yang akan digunakan oleh angkutan umum setelah kenaikan harga BBM," katanya.
Baca Juga: Pola Kerja Fleksibel Bikin Kemenkeu Hemat Triliunan Rupiah
Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi resmi mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Sabtu (5/9/2022).
Joko Widodo mengklaim keputusan itu merupakan pilihan terakhir pemerintah.
"Ini adalah pilihan terakhir pemerintah, yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian, dan sebagian subsidi BBM akan dialihkan untuk bantuan yang lebih tepat sasaran," kata Jokowi.
Harga Pertalite dari Rp 7.650 menjadi Rp 10 ribu per liter, Solar bersubsidi dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter dan Pertamax nonsubsidi dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.
"Mestinya uang negara itu harus diprioritaskan untuk memberikan subsidi kepada masyarakat yang kurang mampu dan saat ini pemerintah harus membuat keputusan dalam situasi yang sulit," kata Jokowi.
Pengamat ekonomi dari Universitas Surabaya Prof Wibisono Hardjopranoto mengatakan, kenaikan harga BBM merupakan keputusan pemerintah yang sangat tepat.
Tag
Berita Terkait
-
Harga BBM di SPBU Vivo Lebih Murah daripada SPBU Pertamina, Kok Bisa?
-
Timbun hingga Oplos BBM Subsidi, 2 ASN dan 64 Warga Sipil Ditangkap Polda Jateng
-
Sederet Kelebihan Motor Listrik, Mulai Diminati di Tengah Harga BBM Melonjak
-
Lewat Akun Twitter, Tokoh Muda NU Ini Sentil Anggota DPR di Tengah Naiknya Harga BBM
-
Bertelanjang Dada Bertuliskan 'Tolak BBM', Massa PMII Gelar Aksi di Patung Kuda Jakpus
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Telkomsel Percepat Pemulihan Jaringan di Takengon untuk Dukung Penyaluran Bantuan
-
Angka Korban Hilang Turun Jadi 160 Jiwa, Tapanuli Tengah Masih Ground Zero Pencarian
-
Pertamina Percepat Pemulihan Layanan Energi di Aceh, Sumut, dan Sumbar
-
Gerindra Sumut-Yayasan Hati Emas Indonesia Kirim 10 Ton Bantuan Sembako ke Tapteng
-
Kades di Taput Tersangka Korupsi Dana Desa Ditahan