Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Rabu, 07 September 2022 | 18:55 WIB
Kisah pilu warga di Binjai yang tinggal di rumah nyaris ambruk. [digtara.com]

SuaraSumut.id - Kehidupan warga di Binjai, Sumatera Utara (Sumut) ini sungguh memilukan. Adalah Khadijah (56) warga Jalan Mayjen Sutoyo, Pasar 10 Lincun, Kecamatan Binjai Barat.

Ia tinggal di rumah nyaris ambruk dan tidak layak huni. Rumah itu berdiri di lahan milik PJKA. Atap rumbia dan dinding tepas rumah mulai lapuk dimakan usia.

Sulitnya mencari nafkah membuat janda satu anak ini tidak dapat berbuat banyak. Dirinya hanya bisa pasrah menerima kenyataan itu.

Kisah pilu warga di Binjai yang tinggal di rumah nyaris ambruk. [digtara.com]

"Saya janda anak satu. Suami saya meninggal sudah lama. Sejak saat itu saya sendiri menghidupi anak saya dan kebutuhan kami sehari-hari," katanya melansir Digtara.com--jaringan Suara.com, Rabu (7/9/22).

Baca Juga: 12 Polisi Diperiksa Propam Terkait Tahanan Gantung Diri di Polsek Tambaksari Surabaya

Khadijah mengaku bekerja sebagai pembantu di warung pecal yang tak jauh dari rumahnya. Jangankan untuk memperbaiki rumah, untuk biaya kehidupan sehari-hari gajinya tidak mencukupi.

"Bagaimana saya mau memperbaiki rumah yang atapnya bocor, terkadang untuk kehidupan saja tidak cukup," ujarnya.

Khadijah mengaku selama ini tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah. Dirinya berharap kepada Pemkot Binjai agar memasukan namanya dalam program bantuan yang dicanangkan pemerintah pusat.

"Saya tidak pernah dapat bantuan, sedangkan orang yang mampu, kehidupan dalam kata cukup mendapatkan bantuan. Saya yang benar-benar sangat membutuhkan dan termasuk dalam golongan bawah tidak mendapatkan bantuan itu," ungkapnya.

"Saya sangat berharap agar Wali Kota Binjai hingga para dermawan mau membantu. Diberikan bantuan atap saja saya sudah sangat berterima kasih," sambungnya.

Baca Juga: Bicara Kemungkinan Umumkan Nama Capres Pada 10 November, NasDem: Bisa Jadi Anies yang Dipilih

Load More