SuaraSumut.id - Presiden Rusia Vladimir Putin mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menambah pengiriman gandum Ukraina ke negara-negara miskin.
Dia menyebutkan, dari 80 kapal pengangkut gandum yang meninggalkan pelabuhan Ukraina, 32 di antaranya berlabuh di Turki yang dinilainya normal karena Turki turut menjadi negara yang mengoordinasi pengiriman pangan tersebut.
“Tiga dikirim ke Afrika Selatan, tiga ke Israel, tujuh ke Mesir, 30 ke Uni Eropa, dan hanya dua ke negara-negara termiskin di bawah program pangan PBB, yaitu Yaman dan Djibouti. Ini hanya 60.000 ton dan hanya 3 persen," kritik Putin, Jumat (9/9).
Putin mencatat bahwa Rusia tidak dapat memengaruhi distribusi gandum tetapi secara umum Moskow berpendapat akan lebih tepat untuk meningkatkan pengiriman ke negara-negara termiskin.
Baca Juga: Ratu Elizabeth II Mangkat, Deretan Pemimpin Dunia Ini Ungkapkan Belasungkawa
Berdasarkan rencana yang disepakati, Rusia memasok 6,6 juta ton biji-bijian ke pasar dunia pada Mei-Agustus, 6,3 juta ton di antaranya ke negara-negara berkembang di Asia, Afrika, dan Amerika Latin.
Rusia berencana memasok 30 juta ton biji-bijian lagi pada akhir tahun dan siap untuk meningkatkan jumlahnya menjadi lebih dari 50 juta ton karena panen tahun ini bagus, kata Putin.
Untuk pupuk, Rusia mengekspor 7 juta ton tahun ini, dan 3 juta ton dikirim ke Asia, Afrika, dan Amerika Latin.
Putin menyambut baik keputusan Uni Eropa untuk mencabut sanksi yang dikenakan pada ekspor pupuk Rusia, tetapi mengkritik komentar atas keputusan ini, yang menetapkan bahwa pengiriman hanya diperbolehkan ke negara-negara Eropa.
Dia mengatakan situasi seperti itu mendiskriminasi mitra Rusia di Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Dia kemudian menginstruksikan Kementerian Luar Negeri Rusia untuk mengatasi masalah itu.
Baca Juga: Rakyat Jerman Tuntut Pemerintah Buka Pasokan Gas Nord Stream, Vladimir Putin 'Menang'?
Putin mengatakan bahwa ratusan ribu ton pupuk Rusia tertahan di pelabuhan Eropa karena sanksi.
"Produsen kami siap menyerahkan (pupuk) secara cuma-cuma ke negara berkembang yang sangat membutuhkan pupuk ini," kata dia.
Rusia dan Ukraina menandatangani perjanjian yang ditengahi oleh PBB dan Turki untuk melanjutkan ekspor gandum dari tiga pelabuhan Ukraina di Laut Hitam, yang dihentikan sementara setelah perang Rusia-Ukraina meletus pada Februari.
Pusat Koordinasi Gabungan beranggotakan pejabat dari tiga negara dan PBB telah didirikan di Istanbul untuk mengawasi pengiriman. [Antara/Anadolu]
Berita Terkait
-
Pertemuan Trump dengan Putin di Depan Mata, Akankah Perang Ukraina Berakhir?
-
Donald Trump 'Ngebet' Ingin Bertemu Vladimir Putin
-
Donald Trump Ungkap Komunikasi dengan Vladimir Putin untuk Akhiri Perang Ukraina
-
Zelenskyy Buka Peluang Negosiasi Langsung dengan Putin untuk Akhiri Perang
-
NATO Siaga! Sistem Pertahanan Udara Diaktifkan Pasca Serangan Rusia di Ukraina
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Bobby Resmikan Lapangan Merdeka Medan di Akhir Jabatan: di Sini Dibacakan Teks Proklamasi Kemerdekaan
-
Eks Pimpinan KPK Minta MK Diskualifikasi Cabup Madina, Apa Sebabnya?
-
Polisi Bantah Lepaskan Istri Serka HS Tersangka Pembunuhan Eks TNI
-
Inspirasi Cokelat Ndalem: Dari Sekadar Hobi, Jadi Bisnis yang Tahan Banting
-
Gawat! Website Wamendes Riza Patria Dipakai untuk Judi Online