Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Rabu, 14 September 2022 | 16:19 WIB
Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar. (Dok. BNPT)

SuaraSumut.id - Pekerja Migran Indonesia (PMI) dinilai cukup rentan terpapar terorisme. Hal ini karena mereka minim pengetahuan terkait bahaya radikal terorisme.

Terbukti di sejumlah tempat seperti di Singapura dan Hong Kong, ada pekerja migran yang terpapar terorisme.

Demikian dikatakan oleh Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar saat bertemu dengan 13.886 WNI di San Fransisco, Amerika Serikat, melansir Antara, Rabu (14/9/20220.

"Mereka juga ada yang terlibat dalam perencanaan bom bunuh diri," katanya.

Baca Juga: Ulasan Buku Allah Pun Tertawa Melihat Kita, Pujian Memang Menyenangkan

Dirinya meminta agar para PMI selalu waspada dan berhati-hati dengan pengaruh ideologi terorisme.

"Selalu waspada dari pengaruh ideologi terorisme," ujarnya.

Ia mengaku rentannya PMI juga disebabkan adanya Foreign Terrorist Fighters (FTF) Indonesia termasuk di zona konflik Irak dan Siria.

Kelompok itu menyebarkan paham terorisme melalui berbagai cara seperti lewat media sosial. Mereka juga kerap menggunakan narasi agama sebagai landasan untuk bersikap intoleran, eksklusif bahkan melakukan kekerasan.

Boy mengimbau agar 13.886 orang WNI yang berada di wilayah kerja KJRI San Francisco lebih waspada.

Baca Juga: Ketar-ketir! Siena Ketakutan Usai Ferry Laporkan Tindakan Jahatnya, Kekasih Sal Menangis hingga Lakukan Hal Tak Terduga di Ikatan Cinta

"Hindari segala bentuk ancaman radikal terorisme dan pendanaan terorisme," katanya.

Load More