Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Senin, 26 September 2022 | 17:24 WIB
Getah karet. [ANTARA]

SuaraSumut.id - Saat ini produksi karet di Kabupaten Aceh Timur rendah. Pasalnya, minat masyarakat dalam mengelola karet sudah berkurang.

Hal ini dipengaruhi murahnya harga karet. Padahal karet merupakan komoditas unggulan kedua setelah sawit.

Bahkan banyak kebun karet terbengkalai dan tidak terawat, sehingga juga ikut mempengaruhi jumlah produksinya.

Demikian dikatakan oleh Kepala Bidang Bina Usaha Tani Perizinan Produksi dan Pengolahan pada Dinas Perkebunan dan Peternakan Aceh Timur Marzaini melansir Antara, Senin (26/9/2022).

Baca Juga: Siapa Sangka Rumput Teki Bisa Jadi Obat Sariawan, Ini Cara Pengolahannya

"Namun kami tetap memberikan gambaran kepada masyarakat khususnya yang memiliki komuditi tersebut untuk merawatnya," katanya.

Ia mengatakan, produksi karet di Aceh Timur, mencapai 15,5 ribu ton per tahun. Total luas kebun karet mencapai 23.478 hektare.

"Namun seluas 4.248 hektare belum menghasilkan," ungkapnya.

Sedangkan sekitar 18.519 hektare telah menghasilkan dan 1.620 hektare tanaman lainnya telah rusak.

"Untuk jumlah petani kebun karet sendiri mencapai 12.382 orang. Dan kebunnya tersebar di sejumlah Kecamatan di Aceh Timur antaranya Rantau Pereulak, Indra Makmur, Peunarun dan lainnya," katanya.

Baca Juga: 24 Awak Redaksi Narasi Diretas, AJI Indonesia Desak Polisi Proaktif Ungkap Pelaku Peretasan

Load More