SuaraSumut.id - Tragedi Kanjuruhan Malang memberikan luka dan kesedihan mendalam bagi pecinta sepak bola Tanah Air, termasuk suporter PSMS Medan. Mereka berkumpul berkumpul di Taman Ahmad Yani, Jalan Imam Bonjol Medan, Senin (3/10/2022) malam.
Mereka menggelar aksi 1.000 lilin sebagai bentuk belasungkawa atas tragedi Kanjuruhan yang telah menelan ratusan korban jiwa usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya.
"Di sini kami dari keluarga besar Smeck Hooligan turut berdukacita atas terjadinya pembantaian-lah bisa kita bilang," kata Ketua Umum Smeck Hooligan Lawren Simorangkir.
Suporter dari Smeck Hooligan, Kampak FC, Jakmania Medan, Aremania Medan dan lainnya yang hadir untuk mendoakan ratusan korban yang meninggal dunia.
"Jadi semoga amal ibadahnya diterima di sisi Tuhan yang Maha Esa," ungkapnya.
Lawren juga mengingatkan ratusan suporter yang hadir untuk mengambil pelajaran atas tragedi yang terjadi.
"Ini suatu pelajaran buat kita semua kawan-kawan, kita hilangkan arogan-arogan kita yang ada di stadion, di tribun ataupun di luar tribun," katanya.
Dirinya juga mengingatkan kepada aparat keamanan agar tidak bertindak berlebihan, ketika menangani suporter.
"Kita minta juga pihak kepolisian selaku keamanan, tolong kerjasamanya buat kita sebagai suporter ini, kami suporter bukan penjahat, kami suporter bukan maling," kata Lawren.
Baca Juga: Pemprov DKI Cegah Rob Dari Perairan Sekitar Pelabuhan Muara Angke
"Tolong kerjasamanya pihak kepolisian dan siapapun aparat yang ada di Indonesia ini, jujur kita lihat videonya sedih. Kita gak tahu siapa yang benar siapa yang salah, tapi inilah curahan hati kita sebagai sesama suporter merasa kecewa adanya insiden di Stadion Kanjuruhan Malang," sambungnya.
Selain menyalakan 1.000 lilin, mereka juga menggelar tabur bunga, serta menyalakan flare sembari menyanyikan lagu "Pak Polisi, jangan ikut kompetisi".
Ketua Paguyuban Arema medan, Suryono mengucapkan rasa ribuan terima kasih kepada suporter PSMS Medan yang turut berbelasungkawa.
"Kami tak sanggup membalasnya ini, semoga ke depan tidak ada tragedi yang sama di negeri ini. Karena ini tragedi memilukan sepak bola di dunia," katanya.
Kontributor : M. Aribowo
Tag
Berita Terkait
-
Orang Tuanya Meninggal di Stadion Kanjuruhan, Yatim Piatu M Alfiansyah akan Disekolahkan Sampai Jadi Polisi
-
Bobotoh dan The Jakmania Berdampingan, Nyalakan 1000 Lilin di Alun-alun Kota Bogor Bentuk Duka Tragedi Kanjuruhan
-
1000 Lilin Suporter Sriwijaya FC, Sumsel Gelar Doa Bersama Tragedi Stadion Kanjuruhan
-
Palembang Tetap Harap Menjadi Tuan Rumah U-20 2023 Pasca Tragedi Stadion Kanjuruhan
-
Akankah Piala Dunia U-20 Tetap Digelar di Palembang Usai Tragedi Kanjuruhan? Ini Kata Gubernur Herman Deru
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Cara Alami dan Efektif Mengusir Lalat di Ruang Terbuka
-
Cara Membuat Pengharum Ruangan dari Molto, Praktis, Wangi Tahan Lama, Hemat Biaya
-
Daftar Cushion Lokal Murah yang Kualitasnya Bikin Terkejut
-
Eks Kades di Bireun Aceh Diduga Terlibat Korupsi Dana Desa Ditahan
-
Antisipasi Lonjakan Trafik Lebih dari 27 Persen, Ini Strategi Indosat Sumatra