Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Senin, 24 Oktober 2022 | 10:27 WIB
Tim SAR gabungan melakukan pencarian terhadap satu orang wisatawan yang hilang di Danau Toba. [Dok.Istimewa]

SuaraSumut.id - Seorang jemaat Gereja dilaporkan hilang dan tenggelam saat mandi-mandi di pinggiran Danau Toba. Peristiwa itu terjadi saat korban bersama rombongan jemaat gereja lainnya berwisata ke Pantai Pasir Putih, Kecamatan Porsea Kabupaten Toba, Sumatera Utara (Sumut), Minggu (23/10/2022).

Korban bernama Robby Hutauruk (43) dan berasal dari Kota Pematang Siantar. Hingga Senin (24/10/2022) pagi ini, keberadaan korban belum ditemukan dan masih dalam proses pencarian oleh tim SAR.

"Kejadian bermula saat korban bersama rombongan jemaat gereja berjumlah sekitar 60 orang datang dari Pematang Siantar datang ke Danau Toba," kata Humas Kantor SAR Medan Sariman Sitorus ketika dikonfirmasi SuaraSumut.id, Senin pagi.

Ia mengatakan setibanya di Danau Toba, rombongan melakukan kebaktian rohani dan selanjutnya bermain dan berenang disekitar Pantai Pasir Putih Danau Toba.

Baca Juga: Potensi Wisata Domestik Rp 300 Triliun, Toba Pulp Lestari Dukung Sport Tourism Danau Toba

"Minggu sekitar Pukul 14.00 WIB, semua rombongan kembali ke bibir pantai untuk melakukan makan siang bersama," kata Sariman.

Nah, saat itulah korban sudah tidak terlihat dan selanjutnya melakukan pencarian.

"Salah seorang dari rombongan melihat korban berjalan ke arah Danau Toba dan berenang, tidak berselang lama korban tidak lagi kelihatan," ucapnya.

Kabar adanya seorang wisatawan yang hilang di Danau Toba ini kemudian diteruskan ke Pos SAR Parapat. Tim pun bergerak untuk melakukan pencarian.

"Sesampainya di lokasi tim langsung berkoordinasi dengan seluruh instansi terkait yang sudah berada di lokasi namun dikarenakan sudah malam hari dan pencahayaan disekitar lokasi sangat minim, maka diputuskan Operasi SAR dilanjutkan pagi ini," ungkap Sariman.

Baca Juga: Ricardo Gelael Tampil Gemilang Naik Podium di Danau Toba Rally 2022

Ia menjelaskan pencarian pagi ini akan dilakukan dengan cara Penyelaman dan menggunakan alat Aqua Eyes yang berfungsi untuk mendeteksi keberadaan korban di dalam air.

"Setelah posisi korban terdeteksi kemudian dilakukan Penyelaman dengan harapan semoga korban secepatnya kita temukan," pungkasnya.

Kontributor : M. Aribowo

Load More