Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Selasa, 22 November 2022 | 13:29 WIB
Warga melintas di depan rumah yang roboh akibat gempa di Kampung Selakawung Tengah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). [ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/pras].

SuaraSumut.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 103 orang meninggal dunia akibat gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat (Jabar). Mayoritas warga meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan yang ambruk saat peristiwa terjadi.

"Data per Selasa 22 November 2022 pukul 09.55 WIB dilaporkan 103 orang meninggal dunia," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulis.

Selain itu, kata Abdul Muhari, 25 orang masih dilaporkan hilang. Pencarian masih terus dilakukan hingga hari ini.

Muhari mengatakan, 377 orang luka-luka di Kabupaten Cianjur, satu orang luka sedang di Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Fenomena Startup Bangkrut Buat Investor Ragu Berikan Investasi

"Satu orang luka berat, sembilan orang luka ringan di Kabupaten Sukabumi, dan dua orang luka ringan di Kabupaten Bogor," ungkapnya.

Abdul Murahi mengatakan, warga mengungsi bertambah menjadi 7.060 jiwa yang tersebar di beberapa titik.

Kemudian delapam kepala keluarga mengungsi di Kabupaten Sukabumi dan empat jiwa mengungsi di Kabupaten Bogor.

"Untuk kerusakan infrastruktur tercatat sebanyak 3.075 rumah rusak ringan, 33 unit rumah rusak sedang, dan 59 rumah rusak berat," jelasnya.

BPBD masih terus melakukan pendataan terkait jumlah korban jiwa, kerusakan infrastruktur, lokasi pengungsian, dan kebutuhan mendesak.

Baca Juga: Baby Izz Anak Nikita Willy Jalani Tedak Siten, Apa Sih Fungsi dan Tujuannya?

Pemkab Cianjur telah mengeluarkan status tanggap darurat bencana selama 30 hari, dimulai dari 21 November hingga 20 Desember 2022.

"BNPB juga telah memberikan bantuan dana siap pakai (DSP) Rp 1,5 miliar dan bantuan logistik darurat Rp 500 juta," katanya.

Load More