Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Kamis, 24 November 2022 | 15:15 WIB
Ilustrasi Google. (Pixabay)

SuaraSumut.id - Badai PHK masih terus terjadi. Terbaru, Alphabet yang merupakan perusahaan induk Google kabarnya akan PHK sekitar 10.000 karyawan.

Melansir Suara.com pada Kamis (24/11/2022), Manajer Google diminta memilih 6 persen karyawan yang dianggap tampil di bawah performa.

Sementara Google telah merekrut banyak karyawan kerja baru di kuartal terakhir. Para ahli telah memperingatkan jika saat ini pekerja Google sudah membengkak, begitu pula gajinya.

Investor Christopher Hohn mengklaim karyawan Google menerima gaji lebih tinggi dibanding perusahaan lainnya. Dirinya mengklaim bahwa perekrutan karyawan baru telah melampaui kebutuhan Google.

Baca Juga: 90 Menit Pertandingan Sepak Bola dan Bangkitnya Rasa Nasionalisme

Sebelumnya, Google telah menghentikan sementara pembukaan lowongan kerja baru pada kuartal empat (Q4) 2022. Namun resesi dan inflasi ekonomi tampaknya mendorong perusahaan itu melakukan PHK massal.

Saat ini Alphabet mempekerjakan sekitar 187.000 karyawan. Angka ini menjadikannya sebagai perusahaan yang paling menyumbang banyak karyawan di industri teknologi.

Data dari Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) mengungkapkan kalau gaji tahunan karyawan Google mencapai 295.884 Dolar AS atau Rp 4,6 miliar.

Google telah mengalami penurunan pendapatan di Q3 2022. Dari laporan pendapatan perusahaan, mereka mendapatkan laba bersih 13,9 miliar (Rp 217 triliun), 27 persen lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu.

Jika Google benar melakukan PHK massal, maka mereka mengikuti perusahaan teknologi lain seperti Meta, Twitter, Amazon, dan lainnya.

Baca Juga: Pengalaman Mendampingi Dewi Perssik, Saipul Jamil Beri Pesan Menohok pada Rian Ibram yang Lamar Mantan Istri

Load More