Geger Penemuan Mayat Pria Tua Membusuk Tertimbun Lumpur Parit di Simalungun

SuaraSumut.id - Penemuan mayat dalam kondisi membusuk di parit menghebohkan warga Huta-2 Nagori Bangun, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut).

Informasinya, mayat itu ditemukan pertama kali oleh seorang pria pencari barang bekas pada Rabu (4/1/2023).

Kapolsek Bangun AKP Lambok Stevanus Gultom mengatakan, mayat berjenis kelamin pria itu ditemukan sekitar pukul 11.00 WIB dalam parit yang ukurannya cukup besar.

"Ditemukan dalam keadaan membusuk dengan posisi berada di dasar aliran parit besar Huta-2 Nagori bangun," jelas Kapolsek Bangun AKP Lambok Stevanus Gultom, Kamis (5/1/2023).

Baca Juga: Warga Petukangan Utara Dihebohkan Penemuan Mayat Pria Paruh Baya Membusuk Dalam Rumah

Menurutnya, mayat tersebut ditemukan saksi AB Purba saat sedang mencari barang bekas (botot) dialiran parit besar yang terletak persis dibelakang pemakaman muslim Nagori Bangun itu.

Saat itu, lanjutnya, saksi mencium aroma busuk dan kemudian melihat sesosok mayat terletak dialiran parit besar dengan kondisi yang sudah membusuk dan dipenuhi belatung.

Saksi memberitahukan kepada warga sekitar dan langsung melaporkan kejadian tersebut kepada kami. Saya langsung meminta Kanit Reskrim Iptu Rido Pakpahan, bersama anggota serta TIM Identifikasi Sat Reskrim Polres Simalungum mendatangi TKP untuk mengevakuasi korban dari parit besar tersebut, " papar AKP Lambok.

Dari hasil olah TKP, korban bernama Sukardi (69), warga Huta 2 Nagori Bangun Kecamatan Gunung Malela Kabupaten Simalungun.

"Semasa hidup korban tinggal bersama dengan istrinya yang kondisinya juga sudah tua dan rabun. Keterangan warga sekitar semasa hidupnya korban menderita pikun dan rabun," katanya.

Baca Juga: Adik Tega Bunuh Kakak Kandung di Simalungun Gegara Sakit Hati

Dari hasil pemeriksaan fisik korban, tidak ditemukan tanda-tanda mencurigakan ditubuh mayat. Diduga kuat korban meninggal dunia akibat hanyut terbawa arus parit besar, dimana ditubuh korban ditemukan luka-luka gugus.

Kontributor : Budi warsito