SuaraSumut.id - Suku Melayu merupakan salah satu kelompok etnis yang menempati wilayah di Tanah Air Indonesia. Kelompok suku Melayu telah mendiami wilayah Asia Tenggara Maritim dan Semenanjung Melayu sejak lama, yakni antara tahun 2500 sampai 1500 sebelum Masehi.
Wilayah tersebut sekarang meliputi Pulau Sumatera, pesisir pantai Kalimantan di Indonesia. Kemudian di negara tetangga, Malaysia, Thailand, Singapura dan Brunei Darussalam.
Bukan hanya memilki akar sejarah panjang, suku Melayu juga punya khasanah peradaban yang hingga saat ini berpengaruh di Indonesia, seperti bahasa, kesenian, musik, kuliner, dan lain sebagainya.
Secara etimologi, kata Melayu pada awalnya merupakan nama tempat (toponim) yang menyebutkan suatu lokasi di Sumatra. Hingga abad ke-15 istilah Melayu mulai digunakan untuk merujuk pada nama suku.
Nama Melayu kemungkinan juga berasal dari penyebutan salah satu sungai di Pulau Sumatera yakni Sungai Melayu.
Berbagai pendapat menyebutkan kalau istilah tersebut berasal dari sebuah kata yang berasal dari bahasa Melayu, yakni "melaju" yang berasal dari awalan 'me' dan akar kata 'laju' yang menunjukan kuatnya arus pada sungai itu.
Pada abad ke-12, agama Islam masuk ke dan diserap baik oleh masyarakat Melayu. Bahkan Islam telah menjadi corak pemerintahan kerajaan-kerajaan Melayu.
Adapun kerajaan-kerajaan tersebut adalah Kesultanan Johor, Kesultanan Perak, Kesultanan Pahang, Kesultanan Brunei, Kesultanan Langkat, Kesultanan Deli, dan Kesultanan Siak, bahkan kerajaan Karo Aru pun memiliki raja dengan gelar Melayu.
Baca Juga: Ini Sosok Lettu G, Oknum TNI Diduga Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ
Kedatangan bangsa Eropa telah menyebabkan orang Melayu tersebar ke seluruh Nusantara, Sri Lanka dan Afrika Selatan.
Di perantauan, suku Melayu banyak memiliki kedudukan dalam suatu kerajaan, seperti syahbandar, ulama, dan hakim.
Zaman kejayaan Sriwijaya pada abad ke-14 menjadi era keemasan bagi peradaban Melayu dan terus berkembang pada masa Kesultanan Malaka.
Ciri Khas Melayu
Suku Melayu memiliki ciri khas yang gampang dikenali, yakni dengan logat berbicara yang sangat kental contohnya kata apa menjadi ape, berapa menjadi berape.
Selain itu, suku Melayu ketika berbicara juga mempunyai tata bahasa yang baik, dengan gestur sopan santun dan menghormati orang atau kelompok lain.
Berita Terkait
-
Tiba di Pontianak, Harisson PJ Gubernur Kalbar Disambut Tradisi Melayu dan Dayak
-
Jakarta Melayu Festifal 2023 Boyong Deretan Pedangdut Legendaris, Ada Erie Suzan hingga Cici Paramida!
-
Kampung Melayu Besar Rayakan HUT ke-78 RI Usung Tema Lingkungan: Jakarta Kota Metropolutan!
-
Kenakan Pakaian Adat Melayu, Mendagri Pimpin Upacara HUT Ke-78 Kemerdekaan RI di Kabupaten Natuna
-
Halte Transjakarta Kampung Melayu Kembali Beroperasi
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Gubernur Aceh: Bupati Cengeng Hadapi Bencana Lebih Baik Mundur!
-
Benarkah 250 Warga Kampung Dalam Meninggal Akibat Banjir Aceh Tamiang?
-
Benarkah Aparat Menjual Beras Bantuan Bencana di Aceh Tengah?
-
Tim SAR Gabungan Temukan 1 Korban Banjir Lagi di Tapsel
-
Daftar Sneakers Lokal Indonesia untuk Gaya Harian dan Olahraga