Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Rabu, 11 Oktober 2023 | 13:25 WIB
Salah satu grosir beras di Pasar Pringgan Medan. [Suara.com/M. Aribowo]

Pemkot Medan melalui Dinas Ketahanan Pangan melakukan sidak ke Pasar Pringgan untuk mengecek kebenaran beras sintetis tersebut.

"Karena kemarin ada berita, diindikasikan ada beredar beras sintetis yang ditemukan di Pasar Pringgan sehingga kita fokuskan hari ini di Pasar Pringgan," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Medan, Gelora Ginting.

Dalam sidak tersebut, pihaknya mengambil sampel beras dari toko grosir maupun pengecer di Pasar Pringgan. Selain melakukan pengambilan sampel, pihaknya juga menanyakan dari mana pasokan beras.

"Ternyata pemasok Pasar Pringgan itu masih beras lokal, tidak ada dari beras di luar Sumatera Utara. Rata-rata dari Sunggal, Lubuk Pakam, Tebing Tinggi, Serdang Bedagai," ungkapnya.

Baca Juga: STY Targetkan Banjir Gol Lawan Brunei, Ternyata Begini Alasan sang Pelatih

Gelora mengaku rata-rata beras yang diambil adalah premium dengan harga Rp 145 ribu per 10 kg.

"Kalau beras SPHP yang kita edarkan melalui Badan Bantuan Pangan Nasional itu sudah kita cek sebelumnya, sudah kita ambil sampel dari gudang memang masuk mutu kelas medium," jelasnya.

Gelora menjelaskan sampel beras ini akan dibawa ke laboratorium untuk diteliti kandungan dan mutunya.

"Ada dua sampai tiga merk (beras) yang kita ambil, tiga hari lah baru bisa (diketahui hasilnya)," imbuhnya.

"Kita imbau ke masyarakat jangan mengasumsi suatu produk itu (beras sintetis) sehingga memberikan informasi yang tidak valid kepada masyarakat," pungkasnya.

Baca Juga: Makin Memanas, Kini Coldplay Gugat Balik Mantan Manajer Senilai Rp 270 M

Dalam sidak itu, Dinas Ketahanan Pangan Medan membagi beberapa tim ke grosir dan pengecer di Pasar Pringgan, untuk mengambil sampel beras. Dalam mengambil sampel beras itu, petugas membeli langsung dari pedagang.

Load More