SuaraSumut.id - Meraih gelar guru besar di perguruan tinggi bukanlah hal yang mudah. Pasalnya, perlu waktu yang lama. Gelar itu berhasil diraih oleh Prof. Dr. dr. Dedy Hermansyah, Sp.B, Subsp.Onk(K).
Pria berusia 42 tahun yang dulunya anak kampung kini menjadi guru besar tetap di Universitas Sumatera Utara (USU). Dirinya menjadi sebagai guru besar dalam Bidang Ilmu Bedah pada Fakultas Kedokteran USU.
Pria kelahiran 3 Juli 1981 ini pernah menjadi siswa teladan tingkat Sumut saat mengenyam bangku SMP Negeri 03 Rantau Perapat. Saat akan melanjutkan pendidikan, bapak dari tiga orang anak ini juga sempat melamar di SMA Taruna Nusantara.
Namun nasib berkata lain. Dedy tidak ditakdirkan untuk lulus di sekolah tersebut. Ia kemudian melanjutkan ke SMA Negeri 1 Medan.
Baca Juga: 15 ATM Mandiri 24 Jam Terdekat di Padang, Ini Lokasinya
Dedy mengaku masuk di dunia kedokteran pada tahun 2000 dan menyandang gelar dokter dari Fakultas Kedokteran USU pada 2006. Dedy lalu melanjutkan pendidikan di Pendidikan Program Spesialis Ilmu Bedah dan selesai tahun 2012.
Tak cukup sampai di situ, pada 2014 Dedy mengambil Konsultan Bedah Onkologi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan selesai di 2016. Dirinya mengambil gelar doktor (S3) di tahun 2018 dan selesai tahun 2021.
Hingga pada akhirnya Dedy diketahui sebagai profesor termuda di tempatnya mengajar. Tepat pada 26 Oktober 2023, dirinya akan ditetapkan sebagai guru besar tetap di USU.
Sebagaimana diketahui, di USU sudah lama tidak mempunyai guru besar Kedokteran Ilmu Bedah dari tahun 2007 silam. Hingga di tahun 2023 ini kembali akan mempunyai guru besar tetap ilmu bedah.
Dedy Hermansyah mengangkat topik tentang kanker payudara dengan judul 'Era Personalized Medicine Dalam Pendekatan Diagnosis, Tatalaksana dan Pencegahan Kanker Payudara'.
Baca Juga: SMA Negeri 13 Kota Jambi Gelar Bimbingan Teknis untuk Tingkatkan Kompetensi Guru
Topik ini ia angkat karena sering berhubungan dengan pasien-pasien kanker payudara. Dimana penanganan maupun pendekatan diagnosisnya berbeda dan mengalami kemajuan dari dulu hingga sekarang.
"Topik ini diangkat untuk memberikan wawasan kepada masyarakat bahwa mulai dari diagnosis sampai pada penanganan sekarang eranya sangat individual. Jadi penanganannya tidak bisa disama ratakan antara pasien yang satu dengan yang lain," katanya.
Berita Terkait
-
Tunggu Disantet dan Tak Terbukti, Ferry Irawan Malah Dapat Saweran Rp36 Juta
-
Sosok Ayah Melly Goeslaw Bukan Orang Sembarangan: Beragama Kristen, Seniman Terbaik di Indonesia
-
Kontroversi Brisia Jodie, Kini Ribut dengan Awkarin Gegara Water Heater
-
Profil Hamish Daud, Suami Raisa yang Konsultasi Soal Kasus Pencemaran Nama Baik
-
Profil Ricky Harun, Interaksinya dengan Inara Rusli di TOSI Tuai Sorotan
Tag
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
Smartfren Perkenalkan Unlimited Suka-Suka, Harga Mulai Rp 9 Ribu
-
Masyarakat Rantauprapat Antuasias Ikuti Acara Sehat Bersama Asian Agri dan Tanoto Foundation
-
Rumah Wakil Ketua DPRD Labuhan Batu Diteror Bom Molotov: Saya Serahkan ke Polisi!
-
Polisi Buru Pelempar Botol ke Bobby-Edy, Pilkada Sumut Memanas!
-
Bobby Nasution Minta Tim Cabut Laporan Kasus Mobilnya Dilempar Usai Debat Kedua Pilgub Sumut