Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Kamis, 07 Desember 2023 | 13:05 WIB
Logo PSMS. [Suara.com/M.Aribowo]

SuaraSumut.id - Sriwijaya FC masih memperjuangkan poin yang hilang lantaran mendapat sanksi Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Klub berjuluk Laskar Wong Kito ini telah menyurati Ketua Umum PSSI Erick Thohir.

Sriwijaya harus kehilangan 4 poin lantaran tidak menyertakan pemain U-21 dalam starting XI. Sanksi pengurangan tiga poin ditambah satu poin karena hasil imbang saat melawan Semen Padang dalam lanjutan Liga 2 Indonesia dianulir dan berubah jadi kekalahan.

COO PSMS Andry Mahyar Matondang mengatakan tidak ada alasan PSSI untuk mengabulkan peninjauan kembali (PK) tersebut. Apalagi, kata Andry, Sriwijaya sudah pernah mengajukan PK ke Komisi Banding dan ditolak.

"Tidak ada regulasi yang mengisyaratkan terjadinya PK, sehingga pengembalian poin itu sama sekali tak memiliki dasar. Artinya jika itu terjadi, putusan Komdis tidak memiliki wibawa nantinya," ujar Andry kepada wartawan, kemarin.

Dirinya berharap semua pihak dapat mematuhi keputusan Komdis dan Komding PSSI tesebut. Apalagi, kata Andry, tidak ada PK untuk keputusan-keputusan Komdis PSSI.

"Kita berharap agar segala keputusan yang sudah ditetapkan baik oleh PSSI, Komdis maupun PT LIB dapat dihormati bersama. Walaupun ini haknya Sriwijaya untuk mengajukan PK atau apapun namanya, tetapi tidak ada PK untuk keputusan-keputusan Komdis, apa lagi yang disyaratkan dalam keputusan-keputusaannya tidak boleh banding. Analoginya adalah, banding saja tak boleh, konon lagi PK," ungkapnya.

Andry mengaku jika Erick Thohir mengabulkan PK pihak Sriwijaya FC, maka PSMS akan dirugikan. Oleh karena itu, ia mengingatkan agar Erick tidak membuat keputusan di luar kapabilitas atau kewenangannya.

"Kalau itu terjadi apakah kemudian akan berpengaruh kepada PSMS? Berpengaruh pasti, tapi tidak juga menutup kemungkinan PSMS masuk 12 besar. Karena belum tentu juga Sriwijaya bisa mengalahkan kita di kandangnya (Minggu 17 Desember 2023)," jelasnya.

"Yang pasti segala keputusan yang diambil di luar kapabilitas ketua umum itu tidak boleh terjadi. Kita pasti akan melakukan protes juga apa bila itu merugikan tim kita nantinya," katanya.

Load More