Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Kamis, 15 Februari 2024 | 14:49 WIB
Mantan Ketua PSSI Edy Rahmayadi. [Antara]

SuaraSumut.id - Edy Rahmayadi, Ketua Umum PSSI periode 2016-2019, menyoroti beberapa isu terkait dengan pengembangan sepakbola di Indonesia. Edy menilai bahwa PSSI lebih baik fokus membenahi pembinaan daripada mengandalkan naturalisasi pemain untuk memperkuat tim nasional Indonesia.

"Indonesia yang berpenduduk 278 juta jiwa menaturalisasi pemain dari negara yang berpenduduk 28 juta. Ini perlu dievaluasi," kata Edy, melansir Antara, Kamis (15/2/2024).

Untuk menghasilkan pesepakbola berkualitas, kata Edy, perlu dilakukan pembinaan mulai dari akar rumput.

PSSI bersama pemerintah, ujar Edy, idealnya dapat hadir memberikan beragam fasilitas sepakbola mulai dari tingkat desa.

"Sekolah-sekolah sepak bola sudah seharusnya diperbanyak. Kalau bisa satu desa satu lapangan. Sekarang ini saya melihat lebih banyak tempat jualan daripada lapangan," ucapnya.

Mantan Gubernur Sumut ini menyarankan PSSI untuk memanfaatkan wawasan dan pengetahuan sepakbola wakil ketua umum mereka, Ratu Tisha Destria.

Ratu Tisha yang menjabat sekretaris jenderal PSSI saat di bawah kepemimpinan Edy di PSSI, dianggapnya memiliki konsep persepakbolaan nasional yang baik.

"Ratu Tisha itu mempunyai konsep yang cukup bagus. Saya yakin sekali kalau konsep Tisha dilaksanakan sampai ke tingkat provinsi akan banyak pemain bagus yang dihasilkan," jelas Edy.

Pada awal 2017, Edy sempat mengeluhkan sedikitnya jumlah pemain sepak bola di Indonesia yakni hanya sekitar 67.000 orang dari total jumlah penduduk Indonesia.

Saat itu ia membandingkan kondisi tersebut dengan negara lain, misalnya Malaysia yang dikatakannya memiliki sekitar 585.000 pesepak bola dari sekitar 24,4 juta penduduknya.
Di Thailand ada 1,3 juta dari 64 juta penduduk dan di Eropa, misalnya Spanyol, mempunyai 4,1 juta pemain sepak bola dari 46,8 juta penduduk.

"Saat ini susah sekali mencari pemain sepak bola. Contohnya, untuk PSMS di Liga 2, saya harus mencari pemain sampai ke Jawa Timur, Jawa Barat. Itu pun harus rebutan. Begitulah sulitnya mencari atlet sepak bola ini," cetus Edy.

Terkait kompetisi, Edy mengutarakan keyakinan bahwa kualitasnya akan semakin bagus seiring dengan apiknya program pembinaan.

"Kompetisi itu 'goal' dari pembinaan," katanya.

Load More