SuaraSumut.id - Petani di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), dilanda keresahan akibat pengurangan kuota pupuk bersubsidi hingga 50 persen pada tahun 2024. Hal ini dikhawatirkan akan berdampak pada hasil panen padi dan mengancam ketahanan pangan di daerah tersebut.
Data Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Distanpan) Abdya, luas lahan sawah di Abdya mencapai 8.299 hektare di sembilan kecamatan.
Namun kuota pupuk bersubsidi jenis urea dan NPK yang diberikan oleh pemerintah hanya 3.168.126 kg dan 1.531.780 kg. Jumlah ini jauh berkurang dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 6.102.989 kg dan 3.808.165 kg.
Salah seorang petani bernama Burhan mengaku hanya mendapatkan jatah pupuk bersubsidi 25 kg. Hal ini sesuai yang tertera dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Padahal kebutuhannya mencapai 100 kg sesuai dengan luas sawah.
"Kalau pupuk kurang, tanaman padi pasti tidak tumbuh maksimal. Anakannya sedikit. Hasil panen bisa turun sampai 50 persen. Ini sangat merugikan kami sebagai petani," kata Burhan, melansir Antara, Senin (26/2/2024).
Burhan mengaku tidak mampu membeli pupuk non subsidi yang dijual di pasaran dengan harga tiga kali lipat lebih mahal dari pupuk bersubsidi.
Dirinya berharap pemerintah bisa menambah alokasi pupuk bersubsidi untuk Abdya, agar petani bisa menanam padi dengan baik.
"Kami berharap pemerintah peduli dengan nasib kami. Jangan sampai kami gagal panen karena kekurangan pupuk. Kami juga ingin berkontribusi untuk ketahanan pangan nasional," ungkap Burhan.
Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pengairan (PSP) Distanpan Abdya Teuku Indra mengatakan kuota pupuk bersubsidi untuk Abdya tahun 2024 dibagikan untuk sembilan kecamatan sebagaimana keputusan bupati nomor 623 tahun 2023.
Pihaknya telah mengajukan usulan kuota pupuk bersubsidi berdasarkan RDKK yang telah disusun. Namun, pemerintah pusat mengurangi kuota hingga 50 persen.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk meminta penambahan kuota pupuk bersubsidi untuk Abdya. Namun, hingga saat ini belum ada kepastian kapan kuota tersebut akan ditambah," jelasnya.
Dirinya berharap pemerintah pusat bisa segera menambah kuota pupuk bersubsidi untuk Abdya. Mengingat pupuk merupakan faktor penting untuk kesuburan tanaman padi.
"Kita juga mengimbau para petani untuk menghemat penggunaan pupuk dan mengoptimalkan pengairan," katanya.
Berita Terkait
-
Temui Warga Aceh Tamiang, Prabowo: Minta Maaf kalau Masih Belum Terbantu
-
LAZ Al Azhar dan Jaringan Sekolah YPI Gerak Cepat Pulihkan Sumatera Pasca Bencana
-
Pemprov Aceh Surati PBB Minta Bantuan, Komisi II DPR: Tak Usah Diperdebatkan
-
Pemprov Aceh Minta Bantuan PBB, Nasir Djamil: Bukan Berarti Pusat Tak Sanggup, Ini Misi Kemanusiaan
-
Resmi Cerai, Hamish Daud Pilih Turun ke Lokasi Banjir Aceh: Menemukan Harapan di Tengah Kekacauan
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
4 Lipstik Terbaik untuk Bibir Kering, Tetap Lembap dan Nyaman Dipakai
-
Trik Mengunci Lipstik agar Lebih Tahan Lama yang Jarang Diketahui
-
5 Skincare Terbaik untuk Lansia Usia 60 Tahun ke Atas, Tetap Sehat dan Nyaman di Usia Senja
-
JPU Tuntut Pidana Mati Dua Kurir 89,6 Kg Sabu di Medan
-
Pertamina Bersihkan Puskesmas Rantau di Aceh untuk Pulihkan Layanan Kesehatan Masyarakat