SuaraSumut.id - Tren pekerja migran Indonesia (PMI) asal Aceh yang bekerja ke Jepang mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir.
Kepala BP3MI Aceh Siti Rolijah mengatakan jumlah PMI Aceh ke Jepang dari 30 orang di 2022 bertambah menjadi 48 orang di 2023.
"Untuk tahun ini ada delapan orang yang sudah berangkat," katanya melansir Antara, Kamis (28/3/2024).
Tren pekerja ke Jepang meningkat karena tingkat kelahiran di negara matahari terbit rendah, sehingga manusia lanjut usia lebih dominan di sana ketimbang usia produktif.
"Sehingga mereka melirik negara yang ada hubungan baik dengan Jepang salah satunya Indonesia," ujarnya.
Setiap tahun Pemerintah Jepang meminta 330 warga Indonesia untuk bekerja di sana. Tidak hanya itu, industri swasta di Jepang juga mencari 1.000 tenaga kerja asing setiap tahunnya.
"Permintaan tenaga kerja di Jepang cukup besar. Hanya saja kita sendiri yang belum bisa memenuhi kuota itu dengan keterbatasan kompetensi yang dimiliki oleh sumber daya manusia kita," cetusnya.
Kebanyakan tenaga kerja yang diminta Jepang adalah perawat untuk ditempatkan di rumah sakit maupun perawat lansia (careworker), karena kondisi demografi penduduk di sana juga didominasi oleh lansia.
"PMI kita juga paling banyak peminatnya menjadi perawat lansia, karena itu yang paling mudah lulusnya," jelasnya.
BP3MI Aceh bekerja sama dengan Kemenaker membentuk LPK Kana Sakura untuk pelatihan bahasa Jepang bagi calon PMI.
Jumlah PMI asal Aceh juga meningkat drastis, dari sebelumnya 59 orang pada 2022 menjadi 531 orang di 2023. Sedangkan per Maret 2024 ini baru 45 orang.
Adapun negara tujuan yang banyak dituju oleh PMI Aceh dalam tiga tahun terakhir, yakni Malaysia, Brunei Darussalam, dan Jepang. Jumlahnya 447 PMI di Malaysia, 84 PMI Brunei Darussalam, dan 86 PMI di Jepang.
Berita Terkait
-
Menteri Bahlil Kerahkan Pasukan ESDM dan ERT Bangun Dapur Umum di Sumatera - Aceh
-
Update Jalur Aceh: Geumpang-Pameu Akhirnya Tembus Mobil, Tapi Akses ke Kota Takengon Masih Lumpuh
-
Kementerian P2MI Paparkan Kemajuan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Hadapan Komite PBB
-
Aceh Tamiang Mencekam: Ferry Irwandi Menangis Harap Bantuan, Minta Warga Terus Bertahan
-
Polda Riau Kirim Bantuan Gelombang Keempat, 3.459 Alat Kerja Dikerahkan ke Aceh dan Sumbar
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Angka Korban Hilang Turun Jadi 160 Jiwa, Tapanuli Tengah Masih Ground Zero Pencarian
-
Pertamina Percepat Pemulihan Layanan Energi di Aceh, Sumut, dan Sumbar
-
Gerindra Sumut-Yayasan Hati Emas Indonesia Kirim 10 Ton Bantuan Sembako ke Tapteng
-
Kades di Taput Tersangka Korupsi Dana Desa Ditahan
-
5 Sepatu Lari Wanita Paling Nyaman dan Modis, Cocok untuk Millennial