SuaraSumut.id - Peralihan musim dari dingin ke musim semi sering kali membawa banyak serbuk sari di udara, yang dapat memicu alergi musiman bagi banyak orang.
Tanda-tanda seseorang terkena alergi musiman, yaitu pilek, hidung tersumbat, batuk, hidung atau tenggorokan gatal, mata berair dan gatal, bersin, post-nasal infus, mata bengkak, dan kelelahan karena gangguan tidur dan kesulitan bernafas.
Menurut Ahli Alergi dan Imunologi Dr. Reenal Patel, alergi musiman atau yang dikenal sebagai rhinitis alergi telah mempengaruhi hampir 60 juta orang di Amerika Serikat. Di mana 25 persen di antaranya merupakan orang dewasa.
Menurutnya, alergi musiman dapat mempengaruhi fungsi mata, telinga, hidung, tenggorokan hingga paru-paru. Selain itu, dapat mempengaruhi status mental seseorang, seperti merasakan kelelahan, sakit kepala, sakit kulit dan gangguan saluran pencernaan.
Alergi musiman dapat terjadi pada orang yang tidak memiliki alergi di masa kanak-kanak. Oleh karena itu, diagnosis dini sangat penting untuk mengidentifikasi gejala dan mengambil tindakan pencegahan.
"Jika seseorang mengalami salah satu gejala yang disebutkan di atas pada waktu-waktu tertentu dalam setahun, yang terbaik adalah menjalani tes alergi musiman. Diagnosis alergi seringkali didasarkan pada riwayat, tes tusuk kulit, dan atau pemeriksaan darah," katanya melansir Antara, Senin (1/4/2024).
Langkah pertama yang dapat dilakukan ketika merasakan gejala alergi musiman adalah mengidentifikasi alergen. Setelah mengetahui penyebabnya, penderita dianjurkan untuk menghindari faktor pemicu.
Jika pemicunya tidak dapat dibatasi, dokter mungkin merekomendasikan rencana pengobatan yang disesuaikan, seperti antihistamin oral, obat tetes mata, dan obat semprot hidung.
"Kami juga dapat mengobati gejala individu tergantung pada apa yang Anda rasakan. Terapi jangka panjang seperti imunoterapi alergi dapat ditawarkan melalui suntikan alergi dan sublingual. tetes atau tablet. Bicaralah dengan ahli alergi Anda untuk mendapatkan rencana khusus untuk Anda," jelasnya.
Selain mengidentifikasi alergen, penderita direkomendasikan untuk mandi sebelum tidur agar serbuk sari tidak menempel ketika beristirahat.
Sedangkan ketika beraktivitas di luar, ia menyarankan penderita mengenakan topi dan kacamata hitam, tutup jendela rumah atau mobil dan biarkan alat pembersih udara menyala di kamar tidur.
Berita Terkait
-
Duka yang Diabaikan: Remaja Kehilangan Orang Tua, Siapa Peduli?
-
Cegah Pecah Pembuluh Darah Sejak Dini: Strategi Holistik untuk Menjaga Kesehatan Otak di Usia Lanjut
-
Rahasia Kulit Sehat dan Glowing, Konsumsi Buah-buahan Ini untuk Gantikan Skincare Mahalmu
-
Dituding NPD, Baim Wong Jalani Tes Kesehatan Mental Sampai HIV
-
Daftar 3 Suplemen yang Tidak Perlu Dikonsumsi, Ini Penjelasan Dokter
Terpopuler
- Tenaga Kalahkan Yamaha XMAX, Tampan Bak Motor BMW: Pesona Suzuki AN400 Bikin Kesengsem
- Sudah Dihubungi PSSI, Harga Pasar Pemain Keturunan Ini Lebih Mahal dari Joey Pelupessy
- Segera Ambil Saldo DANA Kaget Gratis Hari Ini, Cairkan Rezeki Siang Hari Bernilai Rp 300 Ribu
- 6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
- Perbandingan Nilai Pasar Laurin Ulrich dan Finn Dicke, 2 Gelandang yang Dilobi PSSI
Pilihan
-
Rekam Jejak Wipawee Srithong: Bintang Timnas Thailand, Pengganti Megawati di Red Sparks
-
Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
-
Puji Kinerja Nova Arianto, Kiper Timnas Indonesia: Semoga Konsisten
-
Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
-
Di Balik Gol Spektakuler Rayhan Hannan, Ada Rahasia Mengejutkan
Terkini
-
Coba Keberuntungan dari DANA Kaget Minggu 13 April 2025, Bisa Buat Jajan di Indomaret Lho!
-
Dompet Digital Kamu Sepi? Berikut Kumpulan Link Saldo DANA Kaget Gratis Bernilai Ratusan Ribu
-
Kendaraan Polisi Dibakar Pemadat Saat Gerebek Narkoba di Belawan, 7 Orang Ditangkap
-
2 Tersangka Kasus Korupsi Badan Guru Penggerak di Aceh Dicekal ke Luar Negeri
-
Tips Memilih Parfum Lokal Wangi yang Pas Buatmu