Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Selasa, 23 April 2024 | 14:52 WIB
Ilustrasi narkoba. [Pexels/Bogdan]

SuaraSumut.id - Deputi Pencegahan BNN RI Richard Nainggolan menyebut Sumatera Utara (Sumut) menduduki peringkat pertama jumlah penyalahguna narkoba di Indonesia.

Berdasarkan data tahun 2019, kata Richard, ada sekitar 1,5 juta orang di Sumut yang terlibat penyalahgunaan narkoba. Oleh karena itu, penuntasan masalah narkoba di Sumut akan menuntaskan masalah narkoba di Indonesia.

"Dari Sumut kita tuntaskan masalah narkoba, tentu kita bisa menuntaskan juga masalah narkoba di Indonesia," katanya, melansir Antara, Selasa (23/4/2024).

Menurutnya, sepertiga penyalahgunaan narkoba di Indonesia berasal dari Sumut. Namun secara keseluruhan, menurutnya angka prevalensi penyalahguna narkoba di Indonesia masih berada di angka 1,73 persen.

"Masih di bawah angka prevalensi dunia, tetapi angka penyalahguna narkoba di Indonesia ini sudah cukup memprihatinkan," ujarnya.

Dirinya mengatakan permasalahan narkoba tidak lepas dari hukum pasar yang berkaitan pasokan dan permintaan. Pebisnis narkoba akan tetap berusaha untuk mempertahankan pasarnya atau konsumen.

Presiden Joko Widodo pun telah menyatakan pada tahun 2015 bahwa Indonesia darurat narkoba. Pasalnya, narkoba termasuk merupakan kejahatan luar biasa, selain korupsi dan terorisme.

"Beliau juga memberikan semangat kepada kita untuk terus memerangi masalah narkoba ini, karena narkoba juga tentunya untuk menyelamatkan masyarakat," jelasnya.

Untuk itu seluruh pihak perlu mendukung penguatan ketahanan wilayah melalui program Desa Bersih Narkoba (Bersinar) yang telah dijalankan BNN. Selain penguatan diri masing-masing, penguatan wilayah pun perlu dilakukan.

"Terhadap desa yang rawan, kita lakukan upaya-upaya untuk menjadikan desa itu tidak rawan dengan menjadikan ikon. Desa yang tidak rawan kita jaga terus supaya menjadi tetap aman," katanya.

Load More