SuaraSumut.id - Jeka Saragih mengaku berjuang agar bisa bertarung di Ultimate Fighting Championship (UFC), demi mengharumkan nama Indonesia. Kemudian, agar ia bisa mendongkrak pembangunan di kampung halamannya yakni Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut).
"Yang saya perjuangkan agar daerah saya bisa terdongkrak dan lebih diperhatikan lagi oleh pemerintah, seperti pembangunan infrastruktur jalan, fasilitas olahraga, dan lain-lain," kata Jeka, Jumat (7/6/2024).
Jeka mengatakan, percuma bisa berhasil dan sukses di UFC, bila tidak bisa membawa perubahan untuk daerah kelahirannya. "Apa artinya sebuah prestasi kalau tidak bermanfaat untuk masyarakat dan orang sekitar," katanya.
Ia merasa miris dengan kondisi anak muda yang banyak terjerat kasus kriminal seperti jadi pelaku begal, pengguna atau pemakai narkoba, dan lainnya.
Menurutnya, hal itu terjadi karena masih kurangnya perhatian dari pemangku kepentingan (stakeholder) untuk menyiapkan tempat beraktivitas produktif bagi anak-anak muda, sehingga mereka melampiaskan aktivitasnya ke arah jalan yang salah.
Menurut Jeka, sangat penting untuk membangun fasilitas infrastruktur dan ekosistem olahraga, agar bisa menarik minat anak muda untuk menjadikan olahraga sebagai pilihan atau jalan hidup untuk berprestasi, sehingga meninggalkan kegiatan yang negatif.
"Saya sejak 2019 telah melatih dan memfasilitasi ratusan anak muda di Kabupaten Simalungun untuk bisa menjadi petarung mixed martial art (MMA) atau UFC," ujarnya.
Petarung andalan Indonesia, Jeka Saragih, kembali bertarung dalam laga keduanya di UFC Fight Night, Las Vegas, AS, pada Minggu (16/6) mendatang, guna menantang petarung asal Amerika Serikat, Westin Wilson.
Pada pertandingan UFC pertama, November tahun lalu, Jeka berhasil menang KO melawan Lucas Alexander.
Namun, pertandingan Jeka berikutnya diprediksi sengit, karena Wilson, merupakan petarung kelas bulu dengan gaya bertarung Brazilian Jiu Jitsu (BJJ) yang mengandalkan ground fighting atau pertarungan di lantai.
Petarung asal AS itu, memiliki kuncian yang sangat bagus, sebagian besar kemenangannya dilakukan dengan menggunakan teknik kuncian, terutama guillotine.
Sementara Jeka akan mengandalkan stand up fighting atau pertarungan berdiri. Meski begitu, petarung Indonesia itu mengaku telah mempelajari banyak teknik kuncian dan bantingan yang juga bisa menjadi kekuatan untuk memenangi pertarungan. (Antara)
Berita Terkait
-
Jeka Saragih Ngamuk di Bandara Soetta, Bentrok dengan Petugas Gara-Gara Rokok
-
Video 6 Detik Viral! Kronologi Cekcok Panas Jeka Saragih vs Petugas Bandara
-
Bendera Indonesia di UFC 316: Jeka Saragih Hadapi Petarung Korsel
-
Mencari Jeka Saragih Baru di One Pride MMA 2024
-
Jeka Saragih Ukir Sejarah, Raih Kemenangan KO pada Debutnya di UFC
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Program Pemberdayaan PNM Perluas Dampak Sosial Sepanjang 2025
-
Rektor Unimal Puji Langkah Taktis Dasco Orkestrasi Bantuan untuk Aceh: Cegah Kemiskinan
-
Mulai 2026, Registrasi Kartu SIM Wajib Rekam Wajah, Warga Medan Soroti Teknis dan Keamanan Data
-
1.225 Orang di Sumut Tewas karena Kecelakaan Sepanjang 2025
-
5.737 Personel Gabungan Amankan Malam Tahun Baru di Sumut