Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Selasa, 25 Juni 2024 | 16:14 WIB
Mobil diduga milik oknum polisi rusak diamuk massa di Lapangan Merdeka Medan. [Suara.com/ M. Aribowo]

SuaraSumut.id - Kehebohan terjadi di Lapangan Merdeka, Jalan Bukit Barisan, Kecamatan Medan Barat, pada Selasa (25/6/2024). Satu unit mobil Toyota Fortuner BK 1256 QV diamuk massa karena dituduh tabrak lari.

Bahkan, pengemudi mobil yang diduga oknum polisi ini disebut sempat mengacungkan senjata api (senpi) ke arah warga yang mengejarnya, sebelumnya akhirnya berhenti.

"Tabrakan di Jalan Gajah Mada, setelah nabrak dia di situ, tiba-tiba datang kawan kawan gojek ini, dikejar lah dia," kata Rianto Tambunan, salah seorang warga ketika ditemui SuaraSumut.id di Lapangan Merdeka Medan.

Aksi pengejaran pun terjadi dari seputaran Jalan Gajah Mada hingga ke arah Lapangan Merdeka Medan. Rianto mengatakan karena diduga panik, pengemudi mobil sempat mengacungkan senjata api ke arah warga.

"Dia mengeluarkan senjata di Jalan Gajah Mada, supaya mereka tak main hakim sendiri, tetap dikejar dia," katanya.

"Seandainya dia turun dan menunjukkan bahwa dirinya aparat, mungkin gak sampai sekarang kejadiannya," sambungnya.

Rianto mengatakan aksi pengejaran terhenti setibanya di depan Poslantas Lapangan Merdeka Medan. Warga yang kesal langsung merusak mobil tersebut.

"Dia tidak sempat dihakimi, mobilnya aja, bahkan dia tidak berani keluar, setelah kawannya datanglah (pakai mobil patroli) baru dia keluar," ujarnya.

Saat dievakuasi keluar dari dalam mobil, kata Rianto, pengemudi mobil lalu mengakui kalau dia merupakan anggota polisi.

"Dia (pengendara mobil) pakaian biasa," katanya.

Pantauan di lokasi, aksi amuk massa mengakibatkan kerusakan di bagian depan mobil dan kaca belakang dan samping pecah.

Hingga saat ini mobil masih terparkir di depan Poslantas Lapangan Merdeka. Sedangkan pengemudinya disebut sudah diamankan pihak kepolisian.

Kapolsek Medan Barat Kompol Rosa Piliang saat dikonfirmasi mengaku pihaknya masih melakukan pengecekan.

"Kami cek dulu ya," pungkasnya.

Kontributor : M. Aribowo

Load More