Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Kamis, 27 Juni 2024 | 13:28 WIB
Ilustrasi mayat. (Envato)

SuaraSumut.id - Seorang jemaah haji asal Debarkasi Surabaya, meninggal dunia di RSUD Amri Tambunan, Kabupaten Deli Serang, Sumatera Utara (Sumut).

Kejadian ini terjadi setelah pesawat Saudi Arabian Airlines yang ditumpangi melakukan pendaratan teknis (technical landing) di Bandara Kualanamu.

"Seorang haji atas nama Sadi Baiman wafat di RSUD Amri Tambunan," kata Sekretaris PPIH Debarkasi Medan Zulfan Efendi, melansir Antara, Kamis (27/6/2024).

Sadi sempat mengalami penurunan kesadaran selama perjalanan udara dan dirujuk ke rumah sakit. Meskipun telah mendapatkan perawatan intensif, ia dinyatakan meninggal pada Rabu 26 Juni 2024.

"Sadi dirujuk ke RSUD Amri Tambunan pukul 13.00 WIB, sempat dirawat intensif sebelum dinyatakan wafat pada Rabu 26 Juni 2024 pukul 3.30 WIB," ujarnya.

Tim Technical Landing Debarkasi Medan terus mendampingi Sadi mulai dari Bandara Kualanamu hingga penyelenggaraan fardu kifayah.

"Jadi kemarin pukul 14.00 WIB jenazah sudah kita terbangkan tujuan Surabaya menggunakan pesawat," jelasnya.

Kasi Angkutan Udara, Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Arief Budiman mengatakan 101 pesawat melakukan pendaratan teknis untuk mengisi avtur pada masa kepulangan jamaah haji di Bandara Kualanamu.

"Kemarin sudah dua pesawat SV (Saudi Arabian) melakukan pendaratan teknis di Kualanamu untuk melanjutkan perjalanan ke debarkasi haji," jelasnya.

Ke-101 pesawat yang membawa jamaah haji Tanah Air dari Arab Saudi tersebut, kata dia, dilayani oleh dua maskapai yakni Garuda Indonesia dan Saudi Arabia pada 22 Juni sampai 21 Juli 2024.

Rinciannya 55 penerbangan haji dilayani Garuda Indonesia menuju lima debarkasi Tanah Air, seperti Banjarmasin, di Kalimantan Selatan satu kloter.

Kemudian Lombok di Nusa Tenggara Barat empat kloter, Solo di Jawa Tengah lima kloter, Makassar di Sulawesi Selatan 14 kloter, dan Jakarta di Banten 31 kloter.

"Terakhir pesawat Saudi Arabia melayani jamaah haji Debarkasi Surabaya di Jawa Timur sebanyak 46 kloter," kata Arief.

Load More