Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Jum'at, 12 Juli 2024 | 11:48 WIB
Head of PR Ninja Xpress, Ribka Pratiwi. [Suara.com]

SuaraSumut.id - Ninja Xpress berkomitmen untuk memberdayakan UKM di Indonesia, khususnya di Sumatera Utara, agar dapat berkembang di era digital. Hal ini diwujudkan melalui berbagai program dan inisiatif, termasuk Ninja Xpress Seller Booster.

Melalui program ini, Ninja Xpress memberikan fasilitas pembuatan website sampai dengan dukungan promosi online produk UKM melalui fasilitas foto/video produk.

Sampai saat ini lebih dari 8.000 Shipper/UKM Ninja Xpress telah memanfaatkan layanan Ninja Xpress Seller Booster untuk meningkatkan penjualan bisnis mereka di platform digital.

Sebagai sahabat UKM, Ninja Xpress juga menghadirkan insight untuk para pelaku UKM untuk mengembangkan bisnis mereka di era digital yang diberi nama Laporan Suara UKM Negeri.

Menurut data Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) Sumut, sari total 1.166.918 pelaku usaha yang tercatat di Sumatera Utara tahun 2023, ada sekitar 98,87 persen atau 1.153.758 merupakan pelaku usaha mikro dan kecil.

Hanya saja meskipun persentase pelaku usaha di Sumut didominasi oleh para pelaku UKM, baru 15 persen yang sudah Go Digital. Angka itu ditargetkan meningkat hingga 20 persen di tahun 2024.

Head of PR Ninja Xpress, Ribka Pratiwi mengatakan, pihaknya akan terus menyediakan program pemberdayaan UKM untuk go digital, khususnya di Sumut.

"Hingga akhir 2023, Ninja Xpress telah memiliki 6 hub yang tersebar di Sumatera Utara dan telah menerima juga mengirim lebih dari 45.000 pengiriman produk UKM medan dari dan ke berbagai wilayah Indonesia," katanya, kemarin.

Pihaknya juga secara konsisten menerbitkan survey Suara UKM Negeri yang dirilis setiap semester untuk menduk mendukung teman-teman UKM untuk go digital dan memahami tren terkini.

Pada Suara UKM Negeri Vol 5, ditemukan bahwa fenomena Affiliate Marketing merupakan salah satu strategi pemasaran yang efektif bagi para pelaku UKM di era digital.

Dalam hasil survey Suara UKM Negeri Vol. 5 dijelaskan bahwa mayoritas e-shopper lebih memilih Affiliate Marketing dari pengguna media sosial biasa dan teman sendiri, daripada artis atau influencer dengan jumlah pengikut tinggi.

Social commerce seperti TikTok, Instagram, dan WhatsApp merupakan platform utama yang sering digunakan oleh para afiliasi untuk pemasaran dengan kemampuan mereka dalam menarik jumlah pembeli yang besar.

Adapun produk fesyen menjadi kategori paling banyak dibeli melalui affiliate marketing, dengan adanya pemanfaatan affiliate marketing, para pelaku UKM mendapatkan akses untuk promosi produk yang mudah dengan harga yang terjangkau.

"Diharapkan melalui hasil report yang diberikan dalam laporan Suara UKM Negeri, teman-eman UKM di Sumut dapat menggali potensi social commerce dan memanfaatkan strategi pemasaran affiliate marketing untuk meningkatkan brand awareness serta penjualan mereka, serta tetap mengikuti perkembangan tren saat ini," katanya.

Load More