SuaraSumut.id - Kemarau yang melanda Kabupaten Simeulue, Aceh, sejak Mei 2024 menyebabkan puluhan hektare sawah di Desa Lataling, Kecamatan Teupah Selatan, mengalami kekeringan hingga retak dan terancam gagal tanam.
Menurut Keujrun Blang (lembaga pertanian tradisional) Desa Lataling, Marini M, kekeringan telah berlangsung selama tiga bulan lebih. Akibatnya, 65 hektare sawah warga mengering, tanahnya mengeras, dan mengalami retak-retak.
"Sudah tiga bulan lebih kemarau ini terjadi. Puluhan hektare areal persawahan saat ini telah mengering dan retak sehingga tidak bisa di kelola," katanya melansir Antara, Selasa (23/7/2024).
Ia mengatakan sebanyak 65 hektare areal persawahan warga di desa itu mengalami kekeringan dan membuat tanah mengeras dan mengalami retak-retak.
Sumber air yang mengairi sawah di desa tersebut belum dikelola dengan baik, sehingga petani hanya mengandalkan air hujan untuk mengolah lahan.
Meskipun sebagian petani masih berusaha mengelola sawahnya, kekeringan menyebabkan tanaman padi gagal tanam.
"Sebagian petani tetap berupaya mengelola persawahannya. Namun, kondisi kekeringan membuat tanaman padi gagal tanam," ucapnya.
Pemerintah desa telah menyalurkan pompa air untuk mengatasi kekeringan, namun pompa tersebut tidak dapat digunakan karena sumber airnya sudah mengering. Upaya lain seperti membuat sumur bor juga terkendala biaya yang besar.
Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Simeulue, Novrijal, mengatakan bahwa kondisi kekeringan ini terjadi di hampir semua desa di Simeulue.
Sebagai upaya membantu petani, Dinas Pertanian dan Pangan telah menyalurkan 71 mesin pompa air dari 134 unit yang diusulkan.
"Upaya dari dinas dengan memberikan bantuan pompa air. Bantuan mesin pompa air yang diusulkan sebanyak 134 unit, tetapi yang dipenuhi 71 unit dan semua sudah dibagikan kepada petani," katanya.
Berita Terkait
-
Kekayaan Mualem Gubernur Aceh yang Naik Helikopter Saat Bertugas Menurut LHKPN
-
Siapa Martunis? Anak Cristiano Ronaldo Keturunan Aceh Gagal Jadi Pesepak Bola
-
Mau Hapus QR Code Buat Pertalite Cs, Isi Garasi Gubernur Aceh Di Luar Dugaan
-
Si Jago Merah Mengamuk! 12,5 Hektar Lahan Gambut di Aceh Barat Ludes Terbakar
-
Gubernur Aceh Mau Hapus Sistem Barcode Pertalite, Wamen ESDM: Distribusinya Gimana?
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Bobby Resmikan Lapangan Merdeka Medan di Akhir Jabatan: di Sini Dibacakan Teks Proklamasi Kemerdekaan
-
Eks Pimpinan KPK Minta MK Diskualifikasi Cabup Madina, Apa Sebabnya?
-
Polisi Bantah Lepaskan Istri Serka HS Tersangka Pembunuhan Eks TNI
-
Inspirasi Cokelat Ndalem: Dari Sekadar Hobi, Jadi Bisnis yang Tahan Banting
-
Gawat! Website Wamendes Riza Patria Dipakai untuk Judi Online