SuaraSumut.id - PT Pertamina EP (PEP) Rantau Field melakukan investigasi penyebab kebakaran di anjungan pengeboran sumur minyak di Desa Bukit Tempurung, Kecamatan Kota Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang.
Pjs Field Manager PEP Rantau Edwin Susanto mengatakan kebakaran terjadi di sumur produksi yang sedang dilakukan pekerjaan perawatan sumur (well service). Hal ini sebagai upaya untuk mengoptimalkan produksi minyak dari sumur tersebut.
"Kami masih melakukan investigasi menyeluruh atas kejadian ini, namun dapat kami pastikan bahwa api telah berhasil teratasi dan monitoring lokasi pun terus dilakukan," kata Edwin, melansir Antara, Minggu (18/8/2024).
Pihaknya mengklaim telah berhasil menangani insiden kebakaran di salah satu sumur yang sedang melakukan pekerjaan perawatan tersebut.
Menurutnya, api mulai muncul pada pukul 14.10 WIB, saat masuk rangkaian pekerjaan pengerukan untuk membersihkan tubing produksi setelah pencabutan pompa ESP.
Tim Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) Pertamina Rantau langsung dikerahkan menuju ke lokasi.
"Api berhasil dipadamkan pada pukul 14.53 WIB. Fire truck BPBD Aceh Tamiang dan HSSE atau keselamatan dan kesehatan kerja (K3) PEP Rantau Field turut mengatasi kebakaran," ucapnya.
"Gerak cepat tim PKD PEP Rantau membuat api berhasil dipadamkan dalam waktu singkat sehingga meminimalisir dampak buruk yang terjadi," sambungnya.
Dalam peristiwa itu terdapat empat orang kru yang menjadi korban luka bakar di kaki dan tangan, serta saat ini telah mendapatkan perawatan medis di RSUD Aceh Tamiang. Pihaknya memastikan para korban merupakan pekerja rig bukan warga.
Pihaknya berkoordinasi dengan instansi vertikal untuk membantu menjaga area aman dari potensi tontonan warga agar tidak mengganggu kerja tim Damkar Pertamina. Sebab titik kebakaran tidak jauh dari permukiman padat penduduk.
"Saat ini sudah dipasang garis aman dan penempatan personel untuk berjaga. Setelah api berhasil dipadamkan, tim langsung melakukan pembersihan di area objek vital dan sekitarnya," ujarnya.
Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk tidak mendekat ke lokasi kejadian karena berbahaya, sehingga dapat dilakukan penanganan pasca kebakaran secara maksimal.
"Sementara bagi pekerja dan mitra kerja Pertamina kita minta agar tetap memperhatikan faktor HSSE," katanya.
Berita Terkait
-
Dorong Inklusi Sosial dan Pemberdayaan Ekonomi untuk ODGJ, Pertamina Resmikan Gedung Lentera Jiwa di Desa Pangauban
-
Kasus Oplos LPG 3 Kg ke Tabung Non Subsidi Terungkap, Pertamina Patra Niaga JBB Apresiasi Kepolisian
-
Gibran Diteriaki Fufufafa saat Datangi Lokasi Kebakaran, Auto Kena Tegur Aparat
-
Pendaftar LPG 3 Kg Capai 57 Juta NIK, Pertamina Patra Niaga Terus Upayakan Subsidi Tepat Sasaran
-
Lewat Program Redeem Point Kredit Karbon, Pertamina Ajak Pengguna MyPertamina Dorong Dekarbonisasi
Terpopuler
- Jabatan Mentereng Wahyu Hidayat, Pantas Ayah Dokter Koas Luthfi Ogah Damai dengan Pihak Lady Aurellia
- Ibunda Lady Biang Kerok Penganiayaan Dokter Ternyata Direktur Perusahaan Ternama
- Gus Iqdam Bela Miftah, Gus Arifin Ngaku Tak Suka: Maksudnya Apa Dam?
- Pendaftaran Pendamping Desa 2025 Resmi Dibuka! Cek Gaji dan Cara Daftarnya
- Alvin Lim Tuntut Teh Novi Ganti Rugi Rp 1 Triliun, Denny Sumargo Berkelakar Minta Bagian
Pilihan
-
Perusahaan Asing Gugat Waskita Karya Karena Nunggak Utang Rp976 Juta
-
4 Rekomendasi Laptop Gaming di Bawah Rp 15 Juta, Terbaik Desember 2024
-
Raksasa Ritel RI Terpuruk! Alfamart dan Matahari Berguguran
-
Resmi Dipecat PDIP, Jokowi: Waktu yang Akan Menguji
-
Usai Pelantikan PAW, Anggota DPRD Bontang Jalani Tes Urine, Apa Hasilnya?
Terkini
-
Konsumsi BBM di Aceh Diprediksi Naik pada Libur Nataru
-
WN Denmark Ditangkap Petugas Imigrasi Banda Aceh Gegara Overstay 56 Hari
-
Polda Sumut Raih Penghargaan Terbaik dalam Pengelolaan Barang Milik Negara 2024
-
Tragis! Ibu dan Anak Tertimpa Tembok Roboh di Deli Serdang, 2 Tewas
-
Pembunuh Wanita Tewas dengan Pisau Tertancap di Perut di Deli Serdang Terkapar Ditembak, Begini Motifnya