SuaraSumut.id - DPR Aceh mengusulkan enam lokasi sebagai tempat penampungan sementara bagi pengungsi Rohingya. Usulan ini diajukan kepada Pemerintah Pusat dan pemerintah kabupaten/kota di Aceh.
Menurut Sekretaris Komisi I DPRA, Yahdi Hasan, enam lokasi tersebut adalah Blang Adoe di Aceh Utara, BLK Lhokseumawe, Mina Raya, Kulee di Pidie, serta daerah di Bireuen dan Aceh Timur.
Hal itu disampaikan Yahdi usai melaksanakan rapat koordinasi penanganan pengungsi Rohingya bersama unsur Pemerintah Aceh, IOM dan UNHCR serta organisasi masyarakat lainnya, di gedung DPRA, Banda Aceh.
Yahdi mengatakan, rapat koordinasi tersebut telah menyepakati dua hal terkait penanganan pengungsi Rohingya. Pertama, pihaknya segera membuat surat kepada Pemerintah Pusat untuk merevisi Perpres 125 tahun 2016 tentang penanganan pengungsi luar negeri.
Dalam Perpres 125, tidak membolehkan daerah membantu pengungsi Rohingya menggunakan anggaran daerah, karena tupoksinya Pemerintah Pusat.
Kedua, Pemerintah Pusat, Provinsi Aceh, dan kabupaten/kota bakal menunjuk satu tempat penampungan sementara pengungsi para Rohingya dari beberapa lokasi tersebut.
Kemudian, dari enam tempat yang direkomendasikan kepada Pemerintah Aceh itu, nantinya akan menjadi tiga lokasi penampungan sementara pengungsi.
"Kemungkinan lokasinya di Blang Adoe, Aceh Utara. Cuma hari ini pemerintah (Aceh Utara) belum bisa meyakinkan masyarakatnya untuk menerima pengungsi Rohingya," katanya, melansir Antara, Rabu (21/8/2024).
Terkait pengungsi Rohingya yang datang ke Aceh, masyarakat masih menilai sebuah kerugian, dan hanya menambah masalah bagi Aceh.
Oleh karena itu, pemerintah perlu menciptakan dan mengajak masyarakat berpikir pengungsi Rohingya ke Aceh bisa menjadi nilai positif bagi Aceh, baik di mata dunia dan juga perekonomian.
"Sebab mereka juga nanti hidup di sana, lalu berdampingan dengan masyarakat. Tentunya mereka juga butuh makan, di sana ada IOM dan UNHCR yang menjadi donatur mereka untuk hidup di sana," ujarnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data UNHCR, jumlah pengungsi Rohingya di Aceh saat ini mencapai 847 orang, tersebar di lima daerah kabupaten/kota.
Diantaranya, di Kulee Kabupaten Aceh Utara, 161 orang, Mina Raya Kabupaten Pidie 213 orang, Kabupaten Bireuen tiga orang, Kota Lhokseumawe 370 orang, dan Kuala Perlak Kabupaten Aceh Timur 100 orang.
Berita Terkait
-
Akses Jembatan Krueng Tamiang Kembali Dibuka, Kementerian PU Pulihkan Konektivitas Warga
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
Kerja 24 Jam, Kementerian PU Percepat Pemulihan Jalan Terdampak Bencana di Aceh Tamiang
-
Ferry Irwandi Pamit dengan Transparansi Laporan Donasi Rp10 Miliar Aceh-Sumatra
-
UMP Aceh Berpotensi Tak Naik untuk 2026, Bakal Tambah Beban Masyarakat Pascabencana?
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Kayu Besar Hancurkan Asrama, Dukungan Kementerian PU Pulihkan Senyum di Darul Mukhlisin
-
Bertaruh Rindu di Tengah Lumpur, Perjuangan Petugas yang Tak Pulang Demi Akses Warga Aceh Tamiang
-
Telkomsel dan Kementerian Komdigi Perkuat Bantuan Kemanusiaan untuk Masyarakat Aceh
-
Kementerian PU Kerja Siang-Malam Bersihkan Jalan dan Akses Warga di Aceh Tamiang Pascabencana
-
Jalan Nasional di Aceh Tamiang Akhirnya Berfungsi Lagi, Kementerian PU Optimis Kondisi Segera Pulih