Saat terjadi gempa, kita akan membutuhkan pertolongan dari berbagai pihak, terutama pihak penyelamat. Jika memiliki nomor telepon penting, kamu bisa menghubungi mereka sesegera mungkin untuk memperoleh pertolongan.
Kecelakaan paling umum terjadi saat gempa bumi adalah akibat kejatuhan material. Jadi, pastikan kamu menyimpan nomor bantuan untuk ambulance dan Palang Merah Indonesia agar bisa segera meminta pertolongan dari mereka.
5. Bawa alat-alat yang dibutuhkan
Saat terjadi gempa, utamakan untuk meraih handphone, kotak P3K, senter, makanan, dan air. Sediakan barang-barang tersebut di tempat yang mudah terjangkau sehingga mudah diraih saat terjadi gempa kamu bisa segera meraihnya.
Makanan dan minuman akan dibutuhkan saat mengungsi jika gempa sampai berakibat merusak tempat tinggal kamu. Senter akan dibutuhkan untuk penerangan, karena jika gempa parah sampai merusak lingkungan, saluran listrik juga bisa terputus. Sedangkan kotak P3K sudah jelas untuk memberikan pertolongan pertama pada siapa saja yang terluka, termasuk diri sendiri.
Selain kelima hal di atas, penting juga untuk mengetahui langkah apa yang harus kamu lakukan berdasarkan kegiatanmu saat terjadi gempa. Berikut panduannya:
1. Jika berada di dalam bangunan
Saat kamu sedang berada dalam bangunan dan terjadi gempa, lindungi kepala dan badan dari reruntuhan. Caranya adalah dengan bersembunyi di bawah meja. Carilah tempat paling aman dari reruntuhan dan goncangan.
Lebih baik jika kamu bisa keluar dari bangunan dan mencari tempat terbuka dan terhindar dari reruntuhan. Saat akan keluar, hindari menggunakan tangga berjalan atau lift. Gunakan saja tangga biasa. Periksa jika ada yang terluka dan segera obati dengan kotak P3K.
2. Jika berada di luar ruangan
Jika kamu berada di luar ruangan, hindari tiang listrik, pohon, dan gedung yang berisiko ambruk. Perhatikan pula tempak kamu berdiri, jika terjadi rekahan tanah, segera hindari.
3. Jika sedang berkendara
Kalau kamu sedang berkendara, segera turun dan menjauh dari motor dan mobil. Gempa dahsyat bisa menyebabkan pergeseran tanah, sehingga kendaraan menjadi tidak stabil. Dalam keadaan terburuk, kendaraan bisa saling bertumbukan dan terbakar.
Tag
Berita Terkait
-
Bobby Nasution Jelaskan Tidak Ada Pemangkasan Anggaran Bencana Ratusan Miliar
-
Korban Meninggal Banjir dan Longsor di Sumatera Bertambah Jadi 969 Jiwa
-
Hasil Rapat Evaluasi Merekomendasikan Perpanjangan Masa Tanggap Darurat Bencana di Sumut
-
Medan Terjal Hambat Distribusi BBM di Aceh, Sumut, dan Sumbar, Pengamat Bilang Masih Wajar
-
Belum Kering Luka Banjir, Gempa Magnitudo 5,4 Guncang Aceh Siang Ini
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Telkomsel Pulihkan 21 Site di Aceh Tamiang dan Salurkan Bantuan Sosial
-
Jelang Natal, Asian Agri Adakan Pasar Murah Minyak Goreng di Labusel
-
Puncak HUT Ke-68, Dirut Pertamina Kawal Misi Kemanusiaan di Aceh
-
Anak Perempuan Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan Ternyata Masih SD, Motifnya?
-
Kapolres Labusel Raih Penghargaan Penegak Hukum Peduli Anak pada Anugerah KPAI 2025