SuaraSumut.id - Terduga pelaku pembunuhan mahasiswa di Banda Aceh ditangkap pihak kepolisian. Pelaku ditangkap di Asrama Peudada, Banda Aceh, Minggu 20 Oktober 2024 dini hari.
"Pelaku yang kita tangkap inisial ZF (20)," kata Kasat Reskrim Polresta Banda Aceh, Kompol Fadillah Aditya Pratama, melansir Antara, Selasa (22/10/2024).
Fadillah mengatakan pelaku mengakui membunuh korban Dhiyaul (20). Saat itu pelaku hendak mencuri handphone milik korban.
"Berdasarkan hasil interogasi awal, motifnya ekonomi, pelaku kesulitan finansial," ujarnya.
Fadillah menjelaskan, awalnya pelaku datang ke kos korban. Kedatangan pelaku sempat dilihat anak pemilik kos yang sedang membersihkan pekarangan.
Ia menanyakan tujuan pelaku datnag. Saksi tidak mencurigai karena berpikir pelaku adalah teman korban. Saat itu korban sedang sendiri di dalam kamar kos. Sedangkan adik korban pergi.
Tak lama adiknya korban pergi, pelaku datang ke kos untuk mencuri handphone. Saat itu posisi pintu kos juga tidak terkunci, sehingga pelaku dengan mudah masuk ke kos tersebut.
Pelaku melihat handphone berada di dekat korban dan ingin mencurinya, tetapi takut korban terbangun. Akhirnya, pelaku mengambil pisau dapur yang ada di sana langsung membunuh korban.
"Jadi pisau dapur itu sudah ada di sana, pelaku takut korban bangun, maka timbul inisiatif membunuh korban dulu," cetusnya.
Setelah membunuh korban, pelaku keluar dan pergi dari TKP. Ternyata handphone korban masih tertinggal, tidak dibawa oleh pelaku.
"Dia (pelaku) menusuk ke leher korban tiga kali. Handphone yang hendak dicuri tidak terbawa, pelaku langsung pergi," jelasnya.
Dirinya mengatakan bahwa pelaku melakukan aksinya karena tidak punya uang untuk pulang ke kampung halaman di Bireuen.
Sebelum ke kos korban, pelaku terlebih dahulu datang ke rumah neneknya untuk meminta uang dan tidak mendapatkannya. Sehingga muncul pikiran pelaku mengambil handphone di kos korban.
"Sempat pergi ke rumah neneknya, setelah itu dia ingin datang ke kosan ini (kos korban) dengan coba mencuri handphone," katanya.
Berita Terkait
-
Sebelum Diperkosa dan Dibunuh, Jessica Sempat Ditawari Rp 200 Ribu Oleh Sopir Travel
-
Jessica Sollu Diperkosa Lalu Dibunuh Sopir Travel, Jasadnya Dibuang ke Jurang
-
Kecewa Tidak Lulus Ujian, Siswa di China Tikam Murid Lain: 8 Orang Tewas 17 Luka-luka
-
Menguak Sisi Gelap Masyarakat Elitis dalam Novel Ferris Wheel at Night
-
Anjing Setia Bantu Tangkap Pembunuh Pemiliknya di Texas
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Satu Orang Tarik Pinjaman Rp330 Miliar dengan 279 KTP di Pinjol KoinWorks
Terkini
-
Viral Remaja Wanita Diculik Kawanan Bersenpi di Labura Sumut, Minta Tebusan Rp 400 Juta, 3 Pelaku Ditangkap
-
Lari ke Aceh, Pelaku yang Buang Mayat Wanita dalam Tas di Karo Ditangkap
-
Polres Labusel Launching Gugus Tugas Ketahanan Pangan
-
Seniman Luncurkan NFT Bobby Nasution, Bangkitkan Seni Digital Sumatera Utara
-
Polres Labusel Pergoki Maling Sawit Miliki Sabu