SuaraSumut.id - Debat panas Pilgub Sumut 2024 pada Rabu (31/10/2024) malam. juga membahas soal peran gubernur yang tidak sekedar menakut-nakuti bawahannya. Hal ini muncul dalam closing statement Bobby Nasution.
"Provinsi Sumatera Utara itu bagian dari Republik Indonesia, kita harus ingatkan bagaimana gubernur tidak bisa kerja sendiri," kata Bobby.
Seolah menyindir Edy Rahmayadi, Bobby lalu menyampaikan kalau gubernur itu kerjanya jangan menakut-nakuti bawahannya.
"Gubernur itu perlu pemerintah pusat untuk mengayominya, gubernur itu perlu kabupaten kota untuk kerja bersama-sama, bukan nakut-nakuti kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sumatera Utara," sindirnya.
Bobby-Surya berjanji bila terpilih sebagai Gubernur Sumut dan Wakil Gubernur Sumut 2024, maka akan menjadi pemimpin yang humanis dan mengayomi.
"Kami berjanji akan menjadi gubernur dan wakil gubernur yang humanis, kami akan menjadi gubernur dan wakil gubernur yang mengayomi pemerintah kabupaten kota dan masyarakatnya," ujarnya.
"Dan kami akan menghargai dan menghormati serta patuh terhadap pemerintah pusat. Bukan melawan bahkan merendahkan pemerintah atasan," sambungnya.
Tanggapan Edy Rahmayadi
Usai debat, Edy Rahmayadi menanggapi soal tudingan gubernur yang menakut-nakuti kepala daerah di Sumut. Seraya berkelakar, Edy mengatakan kalau kepala daerah, bahkan wartawan tidak takut kepadanya.
"Buktinya ditakut-takuti kepala daerah gak ada yang takut, wartawan gak ada yang takut. Apalagi kepala daerah," ungkapnya.
Edy menyampaikan kalau dirinya semasa menjabat sebagai Gubernur Sumut tidak pernah marah.
"Saya tidak pernah marah, karena marah itu by design. Salah satu langkah kepemimpinan, posisi itu menjadi tekanan, kalau sudah ditekan tak dengar, dipecat," tukasnya.
Diketahui, debat perdana Pilgub Sumut 2024 yang berlangsung di Hotel Grand Mercure Medan, diwarnai 'perang' yel-yel atau sorakan dari pendukung.
Sepanjang debat, kedua kelompok pendukung paslon saling melontarkan sorakan. Adanya keriuhan pendukung saat debat perdana Pilgub Sumut ini yang membahas tema Pelayanan Publik dan Kesejahteraan Sosial, membuat jalannya debat menjadi terganggu.
Sebab, belum lagi pasangan calon selesai memberikan penjelasan saat debat, suara riuh penonton membuat pesan yang disampaikan jadi tak terdengar jelas.
Berita Terkait
-
Dewas KPK Telusuri Alasan Jaksa Tak Panggil Bobby dalam Kasus Jalan Sumut
-
Penyidik dan Jaksa Diperiksa Dewas Usai Tak Periksa Bobby Nasution, KPK Bantah Pelanggaran Etik
-
Dewas KPK Panggil Jaksa yang Tak Periksa Bobby Nasution dalam Kasus Korupsi Pembangunan Jalan Sumut
-
Bobby Nasution Pimpin Langsung Percepatan Evakuasi dan Pembukaan Jalur Darurat di Tapteng
-
Darurat Banjir-Longsor Sumut, Bobby Nasution Fokus Evakuasi dan Buka Akses Jalur Logistik yang Putus
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Telkomsel Percepat Pemulihan Jaringan di Takengon untuk Dukung Penyaluran Bantuan
-
Angka Korban Hilang Turun Jadi 160 Jiwa, Tapanuli Tengah Masih Ground Zero Pencarian
-
Pertamina Percepat Pemulihan Layanan Energi di Aceh, Sumut, dan Sumbar
-
Gerindra Sumut-Yayasan Hati Emas Indonesia Kirim 10 Ton Bantuan Sembako ke Tapteng
-
Kades di Taput Tersangka Korupsi Dana Desa Ditahan