Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Selasa, 05 November 2024 | 13:19 WIB
Calon Gubernur Sumut nomor urut 1, Bobby Nasution. [Ist]

SuaraSumut.id - Calon Gubernur Sumut Bobby Nasution berkeliling di sejumlah ruas jalan provinsi di Kepulauan Nias, Sumatera Utara (Sumut). Dirinya berkelakar kepalanya benjol sedikit lantaran banyaknya jalan yang rusak parah.

Demikian dikatakan menantu Joko Widodo (Jokowi) itu ketika bersilaturahmi dengan ribuan masyarakat dan tokoh-tokoh masyarakat Nias Utara, kemarin.

Sambil sedikit tersenyum, Bobby mengaku mendapatkan banyak hasil selama mengelilingi kabupaten itu. Hasilnya, kata Bobby, kepalanya sedikit benjol karena kondisi jalan yang rusak parah.

"Saya sudah berkeliling dari pagi mulai dari Gunungsitoli mutar ke Lotu terus finishnya di Tuhemberua di sini, ya. Sudah ada hasil dari keliling tadi, Pak. Hasilnya, kepala agak benjol sedikit, Pak. Kepala sebelah kiri agak benjol karena memang jalannya gelombang-gelombang, jalannya lobang kanan, lobang kiri," kata Bobby dalam keterangannya.

Dalam kesempatan itu, Bobby mengaku penyelesaian yang ada di daerah atau di kabupaten/kota harus dilakukan secara berkolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota.

"Persoalan yang ada di daerah tidak cukup hanya bupati/wali kota saja yang meyelesaikan, perlu ada juga yang megayomi, adalah Gubernur Sumut. Begitu juga dengan gubernurnya, harus berkolaborasi dengan pemerintah pusat," ujarnya.

Oleh karena itu, konektivitas antara Pemprov Sumut dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang ada di Kepulauan Nias harus terjalin kuat. Sebab, baik pemerintah privinsi maupun Pemkab/Pemkot tidak dapat berdiri sendiri.

Bobby Nasution mengecek jalan rusak saat di Kabupaten Nias Utara. [Ist]

Upaya memperkuat kolaborasi dan konektivitas antar pemerintah, Bobby mengibaratkan seperti hubungan antara orang tua dan anak muda, harus saling menghormati, saling merangkul, bukan saling menjelek-jelekkan.

"Saya pernah diajarkan, sama yang lebih tua harus hormat, sama yang lebih senior harus lebih hormat, sama yang diatas harus lebih hormat. Kita ini berjenjang. Kita sudah pernah merasakan bagaimana pemerintah Provinsi Sumut merasa bisa berdiri sendiri, merasa tidak butuh pemerintah pusat. Pemerintah pusat bukan dianggap sebagai orang tua ataupun pengayom untuk daerahnya tapi malah dijelek-jelekkan dan direndah-rendahkan," jelasnya.

Bobby tak ingin hal-hal seperti itu terus terjadi, supaya pembangunan kabupaten/kota di Sumatera Utara dapat tercapai. Sebab, kata Bobby, bila hal itu terus dipelihara maka sulit untuk mewujudkan pembangunan karena tidak adanya konektivitas dan kolaborasi antar pemerintah.

"Kalau hal seperti itu kita pelihara, Sumatera Utara yang katanya provinsi besar, provinsi besar tapi masih ada daerah-daerah yang belum terperhatikan seperti Kepulauan Nias. Kalau terus kita seperti ini, 5 tahun ke depan jalan di Kepulauan Nias bukannya makin bagus tapi malah makin hancur, karena tidak ada konektivitas antara antara Pemprov Sumut dan kabupaten kota yang ada di Kepulauan Nias ini," kata Bobby.

Load More