Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Senin, 18 November 2024 | 12:18 WIB
Jembatan Barelang Batam [suarra.com/elizagusmeri]

SuaraSumut.id - Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), khususnya Batam, terus menjadi magnet bagi para pendatang dari berbagai wilayah di Indonesia. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS), Sumatera Utara menyumbang 19,9 persen dari total pendatang di Kepri, menjadikannya provinsi dengan kontribusi terbesar.

Migrasi dari Sumut ke Kepri didorong oleh kedekatan geografis serta peluang kerja yang lebih menjanjikan di Kepri, terutama di kota seperti Batam yang menjadi pusat manufaktur dan perdagangan.

Kemudian, Sumatera Barat menyumbang 12,7 persen, Riau 12,5 persen. Jawa Tengah menyumbang 11,4 persen, dan Jawa Timur sebesar 9,2 persen.

Melansir batamnews.co.id, sebagai kawasan industri terbesar di Indonesia, Batam menawarkan peluang kerja di sektor manufaktur yang terus berkembang.

Dengan rata-rata gaji pekerja mencapai Rp 5,74 juta dan status sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Batam menjadi pilihan utama bagi masyarakat yang mencari penghidupan lebih baik.

Selain itu, letak strategis Kepri yang dekat dengan Singapura juga menjadi nilai tambah. Meski migrasi membawa dampak positif bagi perekonomian Kepri, tingginya jumlah pendatang juga memunculkan tantangan, terutama dalam aspek sosial dan ketenagakerjaan.

Data BPS menunjukkan Kepri memiliki tingkat pengangguran sebesar 6,39 persen, termasuk dalam lima besar provinsi dengan tingkat pengangguran tertinggi di Indonesia.

Pasar kerja Kepri belum sepenuhnya mampu menampung lonjakan jumlah angkatan kerja, termasuk pendatang. Selain itu, kebutuhan infrastruktur yang memadai juga menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah.

Load More