SuaraSumut.id - Bencana banjir dan tanah longsor terjadi di sejumlah daerah di Sumatera Utara pada 23 hingga 24 November 2024. Peristiwa itu mengakibatkan 10 orang meninggal dunia.
Banjir dan longsor terjadi di Kabupaten Karo, Kota Medan, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Kabupaten Padang Lawas (Palas), dan Kabupaten Deli Serdang.
"Banjir dan longsor menyebabkan 10 orang tewas di Tapsel, Padang Lawas, dan Deli Serdang. Selain itu, kejadian ini juga merusak ratusan rumah warga dan memutus akses jalan," kata Kabid Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati.
Dirinya mengatakan dua kecamatan yang diterjang banjir yaitu Desa Sipange Siunjam, Kecamatan Sayur Matinggi dan Desa Huta Padang, Desa Hurase, Kecamatan Batang Angkola.
"Banjir di Tapanuli Selatan merenggut dua korban jiwa, objek terdampak 192 rumah, 1 masjid terdampak, dan 1 sekolah rusak parah," ujarnya.
Longsor juga terjadi di Desa Harang Julu, Kecamatan Ulu Sosa, Kabupaten Palas dan menyebabkan empat orang meninggal.
"Objek terdampak dua unit rumah rusak dan dua warung rusak," ungkapnya.
Banjir Bandang Sibolangit
Sri Wahyuni melanjutkan banjir bandang juga menerjang Desa Martelu Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang, pada Sabtu sekitar pukul 18.00 WIB.
Banjir menelan empat korban jiwa dan sembilan warga luka-luka. Derasnya arus banjir juga merusak empat unit rumah dan 1 rumah ibadah terdampak.
"Saat ini banjir sudah surut dan dilakukan pencarian terhadap orang yang hilang (tersapu banjir bandang)," jelasnya.
Sri Wahyuni mengatakan bencana longsor di Kabupaten Karo, sempat memutus akses jalan. Adapun lokasi yang terdampak tanah longsor yakni di Desa Doulu, Desa Jamin Ginting, Kecamatan Berastagi dan Desa Semangat Gunung, Kecamatan Merdeka.
"Alat berat sudah diturunkan ke lokasi, untuk korban masih dalam pendataan," imbuhnya.
Sementara, pada Minggu pagi, banjir juga merendam 328 rumah warga di Jalan Brigjend Katamso, Gang Merdeka, Kelurahan Sei Mati, Jalan Letjen Suprapto, Kelurahan Aur dan Jalan Juanda IV Lorong 7 dan 8, Kelurahan Jati, Kecamatan Medan Maimun.
"Banjir di Medan akibat intensitas hujan yang tinggi di hulu menyebabkan meluapnya Sungai Deli, tidak ada korban dan warga yang mengungsi tidak ada," katanya.
Berita Terkait
-
Pilunya Bupati Aceh Utara: Warga Kami Hanyut tapi Tidak Viral, Presiden Belum Pernah Hadir!
-
4.839 Rumah Hilang, Bupati Aceh Tamiang Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap
-
Sumatra Tak Lagi Tanggap Darurat, Separuh Kabupaten/Kota Diklaim Telah Masuk Masa Transisi Pemulihan
-
Banjir Sumatera Bukan Bencana Alam, Amnesty International: Cerminan Kebijakan Pro Deforestasi
-
Gubernur Aceh Kembali Perpanjang Status Tanggap Darurat Bencana hingga 8 Januari 2026
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
Pria 54 Tahun Tewas Bersimbah Darah di Aceh Timur, Terduga Pelaku Menyerahkan Diri
-
Siswi SMP di Simalungun Tewas Dibunuh Pacar, Dipukul Pakai Batu hingga Ditusuk 10 Kali
-
Ramai Dugaan Dana Pengguna Hilang, Indodax Beri Penjelasan
-
Motif Anak 12 Tahun Bunuh Ibu Kandung di Medan: Sakit Hati Perlakuan Kasar-Aplikasi Game Dihapus
-
Kayu Besar Hancurkan Asrama, Dukungan Kementerian PU Pulihkan Senyum di Darul Mukhlisin