SuaraSumut.id - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Aceh memproyeksikan inflasi di wilayah tersebut akan tetap stabil hingga akhir tahun 2024. Inflasi diperkirakan berada di kisaran 1,90 persen hingga 2,30 persen secara year-on-year (yoy).
Hal ini sejalan dengan inflasi Aceh pada Oktober 2024 yang tercatat sebesar 1,69 persen yoy, lebih tinggi sedikit dibandingkan Desember 2023 yang sebesar 1,53 persen yoy.
Deputi Kepala BI Perwakilan Aceh, Hertha Bastiawan mengatakan, keberhasilan menjaga inflasi Aceh tetap terkendali tidak lepas dari kerja sama erat antara Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP).
“Sinergi ini sangat penting untuk memastikan inflasi tetap berada di kisaran target nasional,” ujar Hertha, Sabtu (30/11/2024).
Ia juga menyoroti implementasi program gerakan nasional pengendalian inflasi pangan (GNPIP) sebagai langkah strategis. Program ini melibatkan berbagai inisiatif seperti operasi pasar murah, gerakan tanam, kerjasama antar daerah, hingga subsidi ongkos angkut untuk menjaga kestabilan pasokan dan harga.
Meski optimis menghadapi sisa tahun 2024, Bank Indonesia Aceh mengingatkan adanya tantangan besar dalam pengendalian inflasi pada tahun 2025. Tantangan tersebut mencakup ketidakpastian geopolitik global, gangguan rantai pasok akibat perubahan iklim, serta dampak dari penyesuaian tarif domestik dan kebijakan pemerintah.
“Dengan berbagai tantangan tersebut, inflasi Aceh pada tahun 2025 diproyeksikan berada di kisaran 2,30 persen hingga 2,70 persen yoy. Namun, dengan sinergi yang kuat antara TPID dan TPIP, kami optimis dapat menjaga inflasi tetap terkendali,” ujar Hertha.
Hertha menegaskan, kunci keberhasilan pengendalian inflasi terletak pada kolaborasi yang terus ditingkatkan. Beberapa program unggulan seperti replikasi model bisnis, penyaluran bantuan alat dan sarana pertanian (alsintan) serta sarana produksi pertanian (saprotan), dan digitalisasi data tetap menjadi prioritas.
“Sinergi yang sudah berjalan dengan baik pada tahun 2024 akan terus kami tingkatkan di tahun 2025 untuk menghadapi tantangan yang lebih berat,” katanya. (antara)
Berita Terkait
-
Akses Jembatan Krueng Tamiang Kembali Dibuka, Kementerian PU Pulihkan Konektivitas Warga
-
Dolar AS Ngamuk Lagi, Rupiah Tembus Rp16.169: Ternyata Ini Biang Keroknya
-
Apa Tujuan Akhir Perdamaian di Provinsi Aceh ?
-
Tanda Tangan Bobby Nasution Disorot, Benarkah Tak Ikhlas Lepas 4 Pulau ke Aceh?
-
Sengketa 4 Pulau Aceh-Sumut Berakhir, Keputusan Prabowo Diharapkan Tak Picu Narasi Kontraproduktif
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Kayu Besar Hancurkan Asrama, Dukungan Kementerian PU Pulihkan Senyum di Darul Mukhlisin
-
Bertaruh Rindu di Tengah Lumpur, Perjuangan Petugas yang Tak Pulang Demi Akses Warga Aceh Tamiang
-
Telkomsel dan Kementerian Komdigi Perkuat Bantuan Kemanusiaan untuk Masyarakat Aceh
-
Kementerian PU Kerja Siang-Malam Bersihkan Jalan dan Akses Warga di Aceh Tamiang Pascabencana
-
Jalan Nasional di Aceh Tamiang Akhirnya Berfungsi Lagi, Kementerian PU Optimis Kondisi Segera Pulih