Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Kamis, 16 Januari 2025 | 14:17 WIB
Ilustrasi Sapi. (pixabay/ andy salafi)

SuaraSumut.id - Sebanyak 2.547 sapi milik masyarakat di Aceh tertular penyakit mulut dan kuku (PMK). Dari jumlah tersebut, 2.280 sapi dinyatakan sembuh. Ribuan sapi yang tertular tersebar di Kabupaten Aceh Timur, Kota Langsa, Kota Lhokseumawe, dan lainnya.

"2.280 ekor sapi yang sebelumnya terjangkit PMK dinyatakan sembuh," kata Kadis Peternakan Aceh Zalsufran melansir Antara, Kamis (16/1/2025).

Saat ini kasus PMK yang tersisa sebanyak 162 kasus. Sedangkan sapi dipaksa potong karena PMK ada 14 ekor dan 91 ekor mati. Sapi yang dipaksa potong tersebut masih dapat dikonsumsi.

"Sapi yang terjangkit PMK seperti orang sariawan, sehingga tidak dapat makan. Sapi yang tidak makan menyebabkan perut kembung karena gas dan ini menjadi penyebab kematian," ujarnya.

Pihaknya bersama tim kabupaten kota terus berjuang menuntaskan kasus PMK. Apalagi dalam waktu dekat ini masyarakat Aceh menghadapi tradisi meugang menyambut bulan suci Ramadhan.

"Vaksinasi dilakukan untuk mencegah penularan penyakit mulut dan kuku. Selain itu, tim di lapangan juga melakukan penyemprotan disinfektan terhadap kandang-kandang ternak," ujarnya.

Terkait bantuan 1.000 dosis vaksin bantuan Kementerian Pertanian, Zalsufran mengatakan vaksinasi vaksin tersebut sudah berjalan 74 persen.

Vaksinasi vaksin PMK terus berjalan setiap harinya menyasar ternak-ternak masyarakat di berbagai kabupaten kota di Provinsi Aceh.

"Kami juga sudah mengajukan penambahan bantuan vaksin kepada Kementerian Pertanian RI sebanyak 59.200 dosis. Dosis yang diminta tersebut untuk memastikan ternak di Aceh terjaga dari penularan virus penyakit mulut dan kuku," kata Zalsufran.

Load More