SuaraSumut.id - Produksi karet di Kabupaten Aceh Timur mencapai 15,895 ribu ton pada 2024. Adapun luas tanaman karet mencapai 23.545 hektare.
Hal ini dikatakan oleh Kadis Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Aceh Timur Murdhani melansir Antara, Jumat (31/1/2025).
"Produksi karet pada mencapai 15,895 ribu ton dengan lahan seluas 23.545 hektare," katanya.
Dari luas lahan tanaman karet 23.545 hektare, 3.386 hektare di antaranya belum menghasilkan. Sedangkan 17.383 hektare telah menghasilkan dan 2.276 hektare lainnya dengan tanaman karet rusak.
"Untuk jumlah petani kebun karet sendiri mencapai 12.702 orang. Dan kebunnya tersebar di sejumlah kecamatan di Aceh Timur, antaranya Rantau Pereulak, Indra Makmur, Peunarun, dan lainnya," ujarnya.
Pihaknya terus meningkatkan peran penyuluh pertanian melalui pendampingan dan pembinaan guna meningkatkan produksi karet petani.
"Karet termasuk komoditas andalan Kabupaten Aceh Timur. Kami terus berupaya mendampingi petani serta membantu sarana produksi, seperti pupuk maupun bibit, dan lainnya untuk meningkatkan produktivitas," ucapnya.
Selain karet, kata Murdhani, komoditas andalan Kabupaten Aceh Timur lainnya adalah pinang. Produksi pinang di kabupaten tersebut mencapai 1.757 ton pada 2024.
"Produksi pinang pada 2024 meningkat dibandingkan pada tahun sebelumnya. Produksi pinang pada 2023 mencapai 1.682 ton atau rata-rata 680 kilogram per bulannya. Sedangkan pada 2024, mencapai 1.757 ton atau rata-rata 757 kilogram per bulan," jelasnya.
Luas lahan pinang di Kabupaten Aceh Timur mencapai 2.842 hektare. Lahan tanaman pinang itu tersebar di Kecamatan Pante Bidari, Kecamatan Simpang Ulim, Kecamatan Penaron, dan Kecamatan Ranto Peureulak.
"Dari luas lahan pinang tersebut, hanya 231 hektare tidak berproduksi dan seluas 135,5 hektare dengan kondisi tanaman rusak. Sedangkan 2.474,5 hektare dengan tanaman menghasilkan. Sedangkan untuk jumlah petani kebun pinang sebanyak 12.578 orang," cetusnya.
Pihaknya terus mendorong pengembangan produksi pinang karena tanaman tersebut menjadi komoditas meningkatkan perekonomian masyarakat. Apalagi permintaan pinang saat ini tergolong tinggi dari berbagai negara.
"Kami terus memberikan pendampingan dan penyuluhan kepada petani guna meningkatkan produktivitas buah pinang, sehingga turut berdampak pada kesejahteraan petani di Kabupaten Aceh Timur," kata Murdhani.
Berita Terkait
-
Kalibata Terendam Setengah Meter, Warga Terjebak, Anak Sekolah Terpaksa 'Nyeker' Terjang Banjir
-
Mitos atau Fakta? Ini yang Terjadi Jika Kamu Menelan Permen Karet
-
Indonesia Nego Habis-habisan dengan AS! Target Tarif 0 Persen untuk Sawit, Kakao, Hingga Karet
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Periksa Eks Kabiro Umum Kementan, KPK Dalami Soal Rekanan Pengadaan Asam Formiat
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Tim SAR Gabungan Temukan 1 Korban Banjir Lagi di Tapsel
-
Daftar Sneakers Lokal Indonesia untuk Gaya Harian dan Olahraga
-
Siap-siap! Ini Daftar Daerah Rawan Banjir dan Longsor di Sumut Sepanjang Desember
-
5 Tanaman Gantung Minimalis untuk Dekorasi Natal Hemat Tempat dan Tetap Estetis
-
Salat Saat Bencana, Bolehkah Menggunakan Pakaian Kotor atau Najis?